KNews.id- Salah satu pulau yang berada di Sulawesi, yakni Pulau Lantigiang yang terletak di Desa Jinato, Kecamatan Bonerate, Kepulauan Selayar menjadi polemik setelah ketahuan dijual kepada seseorang dengan harga Rp 900 juta.
Kasus jual-beli pulau ini terungkap setelah pengelola Taman Nasional Wilayah II Jinato mendapat laporan dari petugas resor Jinato yang menemukan fotokopi surat keterangan kepemilikan tanah Pulau Lantigiang serta surat keterangan jual-beli tanah Pulau Lantigiang.
Temuan itu mengejutkan karena masyarakat setempat tidak boleh memiliki tanah di area Pulau Lantigiang karena berstatus dalam kawasan taman nasional.
Usut punya usut, transaksi penjualan pulau terjadi kala seorang pria berinisial SA menjualnya ke perempuan berinisial AS. SA disebut mengklaim pulau itu sebagai warisan nenek moyangnya.
“Informasi awal pulau itu punya nenek moyangnya dia, punya nenek-kakek buyutnya,” kata Kasat Reskrim Polres Selayar Iptu Syaifuddin kepada detikcom, dikutip Ahad (31/01).
Polisi belum memeriksa SA. SA baru akan diperiksa penyidik pada pekan depan.
“Kalau dia (SA) ada di Makassar. Makanya nanti dibuatkan panggilan dia. Ya minggu depan,” katanya.
Tidak ketinggalan, Kepala Desa (Kades) dan Sekretaris Desa (Sekdes) Jinato juga diduga ikut terlibat. Polisi telah memanggil Kades dan Sekdes untuk dimintai keterangan di pekan depan. Mendapat kabar ini, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya angkat bicara.
“Saya mendukung langkah Polres Selayar. Karena, jangankan jual-beli pulau, masuk saja ke Taman Nasional itu harus dengan izin petugas, kecuali masyarakat lokal yang dalam kerja sama kemitraan dan pembinaan oleh Taman Nasional. Saya mengikuti terus perkembangan dari Jakarta,” ujar Siti Nurbaya kepada detikcom, Sabtu (30/01). (Ade)
Sumber: CNBCIndonesia
