spot_img
Jumat, April 26, 2024
spot_img

Presiden Berpotensi Masuk Jebakan RRC

Oleh: Sutoyo Abadi, Koordator Kajian Politik Merah Putih

KNews.id- Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) berangkat ke Beijing pada hari, Senin (25/7), untuk kunjungan ke China. Agenda riil apa yang akan  dibicarakan semua belum mengetahui.

- Advertisement -

Menurut peneliti Jepang Masako Kuranishi dari universitas Tsurumi dan universitas Seigakuin Jepang. Mengingatkan Indonesia agar sangat hati hati terhadap gerakan Cina di Asia terutama di Indonesia. Jangan sampai salah langkah kalau tak mau negeri Nusantara ini berantakan nantinya gara gara Cina.

Cina punya rencana atau konsep besar sejak Oktober 2013 terhadap Asia, yaitu Matitime Silk Road atau sering dijuluki One  Belt One Road, sebuah ide yang di lemparkan oleh Xi Jinping. Secara kasar dikatakan munculnya hegemoni Cina terhadap negara negara di Asia.

- Advertisement -

Di Indonesia akan dimulai dengan penguasaan Kereta Api, daerah yang dilewati akan dikuasai Cina. Awal kerja patungan 60 % Indonesia dan 40 % Cina. Agenda tersembunyi bahwa Cina yakin Indonesia akan susah membayar dan ahirnya penguasaan mayoritas akan beralih ke pihak Cina. Demikian rencana kerja (sejak awal sudah dirancang) akan didatangkan dari Cina. Gesekan dengan warga pribumi mereka sudah siap.

Cina akan memberikan pinjaman yang sangat besar ke Indonesia. Kuranishi sampai heran Indonesia kok mau menerima pinjaman tersebut, dengan bunga 2%, padahal Jepang bisa memberikan pinjaman dengan bunga 1% / tahun.

- Advertisement -

Cina dengan bermuka manis sengaja memberikan pinjaman, Cina tahu persis Indonesia  akan kesulitan mengembalikan pinjamannya, akan lebih mudah dikendalikan dan dikuasai menyangkut sumber ekonominya. Itulah kata Masako Cina begitu manis untuk Indonesia. Bahkan sejak awal Cina sudah mempersiapkan sebuah tindakan yang diperlukan apabila di Indonesia sampai timbul kerusuhan anti Cina.

Masuklah proyek infrastruktur dari Cina : pembangunan 24 pelabuhan, 15 bandar udara ( bandara ), pembangunan jalan sepanjang 1000 km, jalan kereta api 8.700 meter, pembangunan tenaga listrik berkapasitas 35.000 Mega Watt.

Itu terjadi setelah Jokowi pidato di KTT APEC di Beijing 8-12 Nopember 2014 meminta negara negara pasifik menanamkan modalnya di Indonesia. Langsung ditangkap peluang itu oleh Cina yang sejak abad ke 13 sudah akan menguasai Nusantara

Presiden Jokowi begitu ada tawaran utang ( pinjaman ) bergerak cepat tanpa berpikir tentang kemampuan membayar dan resiko utang yang akan terjadi. Taggal 25-27 Maret 2015, mengkongkritkan rencana pinjaman dan pembangunan yang dijanjikan Cina.

Gayung bersambut disetujuinya delapan nota kesepakatan Cina – Indonesia. Dan pada tanggal 27 Mei 2015 Wakil Perdana Menteri Cina datang ke Indonesia. Bahwa Cina akan mempererat kerjasama di bidang keamanan politik, ekonomi dan perdagangan.

Presiden Jokowi lengah dari kedelapan nota kesepahaman tersebut ada implikasi dan memunculkan isue strategis yang membahayakan negara dengan datangnya jutaan warga Cina masuk ke Indonesia. Karena Cina sudah 1.6 milyar jiwa.

Masuknya warga Cina ke Indonesia jelas ada skenario lain dari RRC untuk melakukan Overseas Chinese, untuk menguasai sumber daya lain dengan nafas Post -neo- kolonialism, juga Planted agent RRC diuar negeri. Kunjungan Presiden Jokowi saat ini ke Cina diduga kuat tidak akan membawa kebaikan untuk bangsa dan negara ini, tetapi membayakan Indonesia untuk masa depan.

Apalagi Jokowi ketemu Xi Jinping dalam kondisi sangat lemah dari dukungan ekonomi (karena hutang yang sudah jatuh tempo) dan politik ( begitu berani engembalikan TKA yang sudah masuk ke Indonesia) akan ada ancaman dari Cina.

Pengamat politik Rocky Gerung meyakini, Jokowi dalam pertemuan tersebut akan membahas masalah Ibukota Negara (IKN) dan utang luar negeri Indonesia.  mengangap, sikap Jokowi dalam membaca geopolitik cenderung dangkal dengan mengunjungi China, kata Rocky Gerung dikutip dari kanal YouTube-nya, Selasa (26/7). Bahkan kalau dengan dalih investasi ada agenda menambah hutang kepada Cina..habis sudah Indonesia. (AHM)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini