spot_img
Jumat, Maret 29, 2024
spot_img

Potensi Anies Baswedan Gagal Nyapres Sangat Tinggi!

Sejumlah pengamat, menilai alasan belum bersatunya PKS, Nasdem dan Demokrat mendeklarasikan Anies sebagai Capres adalah karena belum ada kesepakatan tentang siapa sosok Cawapres yang akan mendampingi Anies. PKS ajukan nama Ahmad Heryawan, Nasdem memunculkan nama Luhut Binsar Panjaitan, sementara Demokrat menawarkan nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Belum lagi faktor jatah menteri, konstelasi dukungan untuk Pilkada yang dilaksanakan bersamaan, diduga menjadi ‘transaksi’ alot yang menyebabkan batalnya deklarasi bersama mendukung Anies.

Bahkan, beredar pula isu PKS digoda oleh Golkar dengan komitmen sejumlah kursi menteri dan anggaran untuk Pemilu, asal meninggalkan Demokrat dan Nasdem. Sebenarnya, dukungan Nasdem kepada Anies pun sangat mungkin dievaluasi (dibatalkan). Mengingat, pasca mendukung Anies Nasdem mendapatkan serangan politik yang keras, sampai-sampai partainya Surya Paloh ini mendapatkan stigma sebagai NASDRUN (NASDEM KADRUN).

- Advertisement -

Kadrun, adalah stigma bagi mereka yang kontra Jokowi. Jokowi sendiri, terlihat menjaga jarak dengan Nasdem pasca dukungan Nasdem untuk pencalonan Anies. Jokowi, bahkan tidak hadir di acara ultah Nasdem. Padahal, sebelumnya Jokowi hadir di acara Golkar dan Perindo.

Disisi lain, PKS dan Demokrat pun akan sangat dengan mudah membatalkan dukungan untuk Anies, jika kompensasi politik yang didapat dirasa tidak setimbang. PKS tentu akan mengkalkulasi dukungan kadernya yang militan, dan tidak ingin ‘tertipu’ dua kali seperti saat PKS mendukung Prabowo-Sandi. Demokrat dengan SBY sebagai think tank utamanya, tidak akan pernah mau mengkerdilkan peran putra mahkota (AHY), jika partainya hanya dijadikan kuda tunggangan untuk Anies melaju pada Pilpres 2024.

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini