KNews.id- Perusahaan plat merah PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN terima pinjaman USD500 juta atau setara Rp7 triliun yang merupakan kredit sindikasi dari perbankan asing.
Dilansir iNews, Senin (28/12), adapun kreditur yang terlibat dalam fasilitas pinjaman tersebut yang Citibank, DBS Bank, JPMorgan, KfW IPEX, LBBW, OCBC, Standard Chartered Bank dan SMBC. Kemudian, Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA) dari Grup Bank Dunia bertindak sebagai penjamin.
Dikatakan Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesly, dukungan finansial tersebut merupakan transaksi pinjaman green loan pertama yang diperoleh BUMN di Indonesia. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk pendanaan jangka panjang Energi Baru Terbarukan (EBT) dan infrastruktur kelistrikan yang ramah lingkungan.
“Dalam periode likuiditas dan pasar pinjaman yang serba sulit, PLN berhasil mengupayakan tercapainya efisiensi biaya dalam keuangan dengan menerapkan struktur yang dirancang untuk menarik kreditur internasional,” ujar Sinthya.
Sejatinya, dukungan ini diperoleh dalam waktu yang cukup singkat, yakni hanya kurang lebih lima bulan meskipun transaksi ini merupakan transaksi PLN pertama kali untuk green loan dan MIGA Guaranteed.
Sinthya menilai bahwa penetapan harga telah dinegosiasikan dengan kreditur sejak awal Juli, setelah proses tender yang menyeluruh dengan harga kompetitif mungkin.
“Langkah ini merupakan tindak lanjut PLN dalam mewujudkan kerangka keuangan yang berkelanjutan (Sustainable Financing Framework) yang telah di-launching secara resmi pada 2 November 2020 lalu dan merupakan agenda nyata dari transformasi PLN,” pungkasnya. (Ade)
PLN Meraih Pinjaman Rp7 Triliun dari Bank Asing
- Advertisement -
