spot_img
Selasa, April 23, 2024
spot_img

Plang Muhammadiyah Diturunkan, SBK Ingatkan Kejamnya PKI di Banyuwangi Tahun 1965

KNews – Plang Muhammadiyah diturunkan, SBK ingatkan kejamnya PKI di Banyuwangi tahun 1965. Plang Muhammadiyah dan Aisyiyah diturunkan di Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur mengingatkan kekejaman PKI tahun 1965 di wilayah tersebut.

Demikian dikatakan pengamat seniman politik Mustari atau biasa dipanggil Si Bangsat Kalem (SBK) dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Senen (27/2/2022).

- Advertisement -

“Beberapa waktu lalu Kader Muhammadiyah di Banyuwangi mendapat teror rumahnya dicoret warna merah,” ungkapnya.

Kata SBK, situasi politik sedang memanas dengan kejadian yang dialami Muhammadiyah di Banyuwangi. “Ini seperti kejadian menjelang pemberontakan PKI 1965,” jelasnya.

- Advertisement -

Menurut SBK, kejadian di Banyuwangi bagian dari politik adu domba membenturkan NU dengan Muhammadiyah. “Ini gaya politik Neo Komunis yang melakukan politik adu domba,” papar SBK.

SBK mengingatkan, ada kemungkinan setelah di Banyuwangi muncul di daerah lain. “Ada juga dugaan untuk mengalihkan kasus dugaan KKN anak Presiden Jokowi,” jelasnya.

- Advertisement -

Plang nama Muhammadiyah yang berada di sebuah masjid di Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, diturunkan paksa oleh sekelompok warga.

Ada tiga plang yang terpasang milik organisasi Muhammadiyah. Ketiganya adalah plang bertuliskan Pusat Dakwah Muhammadiyah Tampo, Pimpinan ‘Aisyiyah Ranting Tampo, serta TK ‘Aisyiyah Bustanil Athfal Tampo.

Baik plang Pusat Dakwah Muhammadiyah Tampo dan Pimpinan ‘Aisyiyah Ranting Tampo digergaji dan dirobohkan warga. Plang tersebut sempat akan dibuang di depan masjid, namun tidak jadi dan kembali dibawa masuk ke area masjid.

Adapun plang bertuliskan TK ‘Aisyiyah Bustanil Athfal Tampo yang juga sempat ikut mau dirobohkan warga, tidak jadi dilakukan. Insiden itu terjadi pada Jumat (25/2/2022).

Kepala Desa Tampo, Hasim Ashari mengatakan, kedatangannya bersama warga tidak ada niatan apapun.

“Kecuali untuk memelihara ketertiban untuk menjaga ketentraman untuk menjaga kekhusyukan ibadah, dan lain sebagainya,” kata Hasim yang didampingi pengurus kecamatan, kepala KUA, dan Babinsa saat memberikan keterangan di halaman masjid Muhammadiyah dikutip dari channel Discovery Banyuwangi di Jakarta, Ahad (27/2/2022). (RKZ/sn)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini