“Dialah yang menyorongkan nama Maruf Amin untuk menjadi cawapres dampingi Jokowi. Padahal sebelumnya calon yang akan dibawa Jokowi adalah Mahfud MD,” ungkap Ginting, Ketua bidang Politik Pusat Studi Literasi Komunikasi Politik Unas. Menurutnya, dengan mengungkapkan pidato secara asertif, sesungguhnya Megawati ingin mengirimkan pesan bahwa dia masih sebagai “queen maker” dan PDIP masih berada dalam genggamannya secara penuh. “Artinya apa? Jangan coba-coba melawan Megawati jika tidak ingin menanggung akibatnya,” pungkas Ginting. (Ade/SN)
Copyright © KeuanganNews.ID All Rights Reserved