spot_img

Pidato Jokowi Didepan Sidang Tahunan MPR 2023 Bak Komedian

Oleh : Damai Hari Lubis – Aliansi Anak Bangsa

KNews.id – Semestinya Jokowi sebagai Kepala negara bukan menepis olok – olok terhadap dirinya, yang disebut lurah dan fir’un, kemudian mengklarifikasi dengan gaya ” jumawa, bahwa dirinya adalah Presiden RI. ”

- Advertisement -

Selayaknya Jokowi lebih konsen sebagai seorang kepala negara, sampaikan pidato kenegaraan dan fokus kepada inti problematika ekonomi pada bangsa ini. Contoh, perihal informasi tentang keberadaan posisi utang negara dan solusi pembayaran utang, yang ditengarai publik hampir mencapai 8.000 triliyun, bahkan deras rumornya, bahwa sebenarnya utang negara sudah mencapai 20.000 Triliun.

Selebihnya Jokowi, sepantasnya mengupas hal yang cukup trending, terkait realisasi janji – janji politiknya, bahwa IKN, di Sepaku, Kabupaten Panajam, Kalimantan Timur, akan mulai bermunculan gedung – gedung tinggi pada awal 2023, lalu kenapa justru info yang publik terima bulan Agustus 2023 dirinya baru minta bantuan desain IKN kepada ahli di RRC.

- Advertisement -

Lalu mengapa pada momentum yang tepat, dia tidak singgung janji santer yang diharapkan kebenarannya oleh publik, tentang angka kemiskinan ekstrim penduduk di tanah air ditahun 2024 akan berposisi dibawah 0 %.

Dan ada yang paling krusial, tak Jokowi sentuh, justru ini amat menohok pribadinya, dibanding, olok olok Lurah dan Firaun, padahal ada 2 orang korban menjadi terpidana, yakni Gus Nur dan Bambang Tri, oleh sebab narasi kedua individu ini, menuduh ( Jokowi ) menggunakan ijasah palsu.

Ini justru isu terpenting yang perlu ia klarifikasi. Karena jika kelak benar isu kategori moral hazard ini, tentu beresiko sanksi badan, selain dapat menimbulkan polemik pada bangsa ini dari sisi hukum ketatanegaraan, serta implikasi daripada status hukum jabatan presiden selama 2 periode 2014- 2024, berikut keabsahan sejumlah diskresi dan regulasi yang pernah Ia tebitkan, ini dilematiis. Termasuk tanggung jawab hukum dan moralitas sebagai mantan Walikota Solo, serta Gubernur Jakarta.

Nyatanya, Jokowi malah sibuk mengulas hal tidak prinsip, berkesan cuci tangan dari statemen cawe – cawe yang pernah Ia sampaikan, narasi selebihnya mirip aktor pelawak, padahal pertanggungjawaban moral jabatannya sebagai presiden selama 10 tahun, sisa sebentar lagi. (Zs/DHL)

Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img

Terkini