spot_img
Jumat, November 7, 2025
spot_img
spot_img

Kebakaran Terjadi di Kawasan PT IMIP dan HYNC, di Duga Karena Percikan Api yang Jatuh ke Tangka Fiberglass

KNews.id – Jakarta, Minggu, 12 Oktober 2025 beredar video kebakaran di kawasan PT. IMIP area SLNC (Sulawesi Nickel Cobalt) dan HYNC Huayou Nickel Cobalt) tahap 2 yang bersebelahan dengan PT. Dexin Steel Indonesia (DSI). Berdasarkan info yang beredar, kebakaran terjadi sekitar sejam lebih di sebuah menara.

Pada 08.53 terlihat menara pencucian(scrubber) gas buang pabrik asam baru di Huayue Phase II (bahan terbuat dari Tesin Fiibergrass) terbakar. Lalu 08.57 mulai terlihat api terbuka, dan api berhasil dipadamkan pada pukul 09.27.

- Advertisement -

Kebakaran diduga karena pekerjaan pengelasan di ketinggian dimana percikan api jatuh dan membakar tangka fiberglass. Pada awalnya kami mengira hanya 2 orang pekerja yang menjadi korban tersebut, tetapi ternyata 3 orang: 1 tenaga kerja Indonesia dan 2 orang tenaga kerja Tiongkok. Korban pekerja Indonesia dilarikan ke klinik utama PT. IMIP dan 2 korban pekerja Tiongkok dilarikan ke klinik 2 PT. IMIP.

Ketua Pengurus Unit Kerja (PUK) PT. HYNC Federasi Serikat Pekerja Industri Merdeka (FSPIM)—Tesar Anggrian—menilai, bahwa keselamatan kerja memang selama ini tidak begitu diperhatikan, baik oleh PT. SLNC maupun HYNC. Salah satu penyebab teknis menurut Tesar yang juga aktif sebagai safety ini adalah tidak ada fire blanket saat pengelasan.

- Advertisement -

Ketua Umum FSPIM—Jordi Goral—mengatakan kalau produksi sebaiknya dihentikan sementara. Kedua PT itu mesti dimoratorium dulu, sebab membahayakan para pekerja. Meski begitu, kata Jordi, upah pekerja tetap harus dibayarkan normal ketika perusahaan berhenti produksi sementara.

Sementara itu Kepala Devisi Kampanye Yayasan Tanah Merdeka—Mohammad Azis—bilang perusahaan-perusahaan tenant di kawasan PT. IMIP tak pernah berhenti produksi ketika terjadi insiden K3. Saat nyawa sudah meninggal pun perusahaan tetap beroperasi. Tidak hanya di HYNC, pada bulan Maret lalu saat insiden jebolnya tanggul di IMIP 8 perusahaan tetap jalan meski 3 nyawa melayang.

HYNC adalah perusahaan join venture antara Zhejiang Huayou Cobalt Co.,Ltd., China Molybdenum Co.,Ltd., serta Tshingshan Holding Group pada Oktober 2018. Lingkup bisnis meliputi pengembangan sumber daya, ekstraksi logam nikel-kobalt, serta terintegrasi sampai dengan proses pengolahan produk jadi. PT HYNC sendiri beroperasi di Kawasan Industri IMIP. Perusahaan ini memproduksi Nickel Cobalt untuk bahan baku baterai kendaraan listrik. Kapasitas produksi Nickel Cobalt yang dihasilkan PT HYNC adalah sebesar 70.000 ton mixed hydroxide precipitate (MHP) per tahun.

SLNC adalah perusahaan patungan antara PT Merdeka Battery Materials (MBMA) dan Huayou Cobalt. Jika kelak beroperasi pada tahun 2026, proyek HPAL SLNC tersebut memiliki kapasitas produksi 90.000 ton MHP per tahun.

Narahubung: 

FSPIM (082349103902—Jordi)
YTM (082219218397—Azis)

- Advertisement -

(FHD/NRS)

Berita Lainnya

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img

Terkini