KNews.id – Jakarta, Perkembangan super app milik PT Bank Negara Indonesia (BNI) yakni wondr by BNI, menunjukkan tren pertumbuhan yang positif. Tercatat, per Mei 2025, jumlah transaksi meningkat hampir 60% secara tahunan (YoY), sementara nilai transaksinya tumbuh hingga 70% YoY.
Head of Division Retail Digital Product and Partnership BNI, Mesah Roni Ginting mengatakan, pertumbuhan ini mencerminkan pergeseran perilaku nasabah yang semakin terbiasa memanfaatkan kanal digital untuk kebutuhan transaksi perbankan mereka.
“Penggunaan QRIS kini semakin berkembang, dengan sumber dana yang tidak lagi terbatas pada rekening tabungan, tetapi juga dapat menggunakan kartu kredit, memberikan fleksibilitas dan kemudahan yang lebih besar bagi nasabah,” kata Roni.
Hingga Mei 2025, aplikasi wondr by BNI juga telah diunduh lebih dari 9 juta kali. Jumlah pengguna aktif juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, meningkat lebih dari 45% dari 5,3 juta pengguna pada Desember 2024 menjadi hampir 8 juta pengguna pada Mei 2025.
Roni menyebut, pertumbuhan ini didorong oleh akuisisi nasabah baru serta migrasi pengguna dari aplikasi BNI Mobile Banking ke wondr by BNI, yang terus menunjukkan tren peningkatan seiring dengan meningkatnya adopsi layanan digital oleh masyarakat.
Wondr by BNI menghadirkan tiga dimensi keuangan sebagai layanan utama mencakup fitur, transaksi, Insight, dan Growth. Seluruh fitur ini dirancang untuk membantu pengguna dalam mengelola keuangan secara lebih efektif dan menyeluruh—mencakup kebutuhan finansial masa lalu, masa kini, hingga perencanaan masa depan.
Menurutnya, strategi transformasi digital yang berfokus pada peningkatan kualitas layanan bagi nasabah menjadi langkah krusial dalam mencegah penurunan performa layanan. Sejumlah inisiatif peningkatan (improvement) pada aspek teknologi telah dilakukan, termasuk modernisasi kanal digital BNI guna menghadirkan platform transaksi utama (main transaction platform) yang andal dan optimal bagi nasabah.
“Selain itu, penguatan sistem keamanan siber secara berkelanjutan juga menjadi prioritas untuk memastikan perlindungan terhadap data, jaringan, dan sistem BNI tetap terjaga dan selalu up-to-date , seiring dengan dinamika ancaman digital yang terus berkembang,” jelasnya.
(FHD/BNI)