spot_img
Selasa, April 16, 2024
spot_img

Perjodohan Prabowo-Ganjar dan Ancaman Cak Imin, Sinyal Pecah Kongsi Gerindra-PKB?

“Ada nama Khofifah masuk dalam daftar nama potensial tersebut, termasuk nama Puan Maharani yang jelas memiliki mesin politik riil di PDI-P,” papar Umam.

Kehilangan basis suara Nahdliyin Di sisi lain, Umam mengungkapkan peluang untung rugi jika Prabowo Subianto tidak jadi menggandeng Muhaimin sebagai cawapres, melainkan dengan Ganjar Pranowo.

- Advertisement -

Menurutnya, Gerindra juga dinilai bakal kehilangan suara untuk memenangkan Prabowo. Utamanya suara dari basis pemilih Islam.

“Yang pasti, jika Prabowo tidak jadi menggandeng Cak Imin, maka dukungannya dari basis pemilih Islam akan mengalami defisit,” kata Umam. Dia menilai, ada dua alasan mengapa suara dari basis pemilih Islam untuk Prabowo akan berkurang jika tak jadi menggandeng Muhaimin atau Cak Imin.

- Advertisement -

Pertama, kelompok Islam konservatif dinilai sudah terlanjur kecewa dengan pilihan Prabowo masuk di pemerintahan. “Sedangkan basis pemilih Nahdliyyin selaku representasi dari kelompok Islam moderat tidak mudah dimobilisir karena Prabowo tidak menggandeng tokoh Nahdliyyin dan trauma para Kiai pasca Pemilu 2014 dan 2019 masih cukup kuat,” tutur dia.

Adapun tokoh Nahdliyyin yang dimaksud yaitu Cak Imin yang juga warga Nahdlatul Ulama (NU). Sebaliknya, Muhaimin disebut bebas mencari komposisi baru untuk merespons duet Prabowo-Ganjar. PKB justru akan leluasa mencari komposisi baru itu dengan membangun narasi politik Islam moderat di panggung demokrasi Indonesia. (Ach/Kmps)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini