spot_img
Kamis, April 25, 2024
spot_img

Perang Bikin Menkeu Mulai Khawatir Harga Minyak

KNews – Perang bikin Menkeu mulai khawatir harga minyak. Kondisi geopolitik yang memanas belakangan ini antara Rusia dan Ukraina dikhawatirkan memicu perang dunia III karena menyeret Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Hal itu juga yang diwaspadai Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Kekhawatiran ini tidak lepas karena efek geopolitik yang dapat berpengaruh ke Indonesia. Hal ini ia sampaikan pada rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis, 27 Januari 2022 lalu.

- Advertisement -

“Yang harus kita waspadai baru ini adalah geopolitik karena yang terjadi seperti Rusia dengan Eropa, NATO dan Amerika Serikat (AS) di Ukraina,” kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (27/1/2022).

Di kesempatan lain, Sri Mulyani mengatakan Indonesia akan terkena imbas bila perang tersebut pecah, khususnya kemungkinan lonjakan harga minyak dunia. Indonesia adalah salah satu importir terbesar.

- Advertisement -

“Pandemi varian Omicron meningkat, lingkungan global yang makin menantang: Tappering kebijakan moneter di US dan Eropa, kenaikan suku bunga dan inflasi tinggi di negara maju, dan ketegangan geopolitik yang meningkat menimbulkan tambahan ketidakpastian,” jelasnya.

Terkait hal ini, Sri Mulyani menuturkan pemerintah akan menggunakan berbagai cara untuk mengantisipasi hal tersebut. Salah satunya optimalisasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

- Advertisement -

“APBN #uangkita akan terus menjadi instrumen penting dalam pemulihan ekonomi yang fleksibel, responsif dan akuntabel. APBN tetap secara bertahap dikonsolidasikan agar tercapai 3 tujuan penting : (1) kesehatan ekonomi, (2) kesehatan rakyat dan (3) kesehatan APBN,” papar Sri Mulyani.

Diketahui, sejak pasukan Rusia masuk ke Ukraina pekan lalu, ratusan warga sipil dilaporkan tewas. Dalam update PBB Rabu, ada 136 warga tewas dengan 400 luka-luka.

Berbagai sanksi pun telah diberikan kepada Rusia oleh beberapa negara. Meski begitu, hingga saat ini, gencatan senjata masih terjadi. (RKZ/cnbc)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini