KNews.id – Jakarta,Penetapan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka yang diumumkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ditanggapi oleh Rocky Gerung. Akademisi sekaligus pengamat politik itu menyinggung perihal latar belakang ditetapkannya Hasto sebagai tersangka kasus perkara yang melibatkan Harun Masiku.
Untuk diketahui, KPK menetapkan Hasto sebagai tersangka dalam kasus perintangan penyidikan terkait kasus suap penetapan anggota DPR RI terpilih periode 2019-2024 yang melibatkan mantan caleg PDIP Harun Masiku dan mantan anggota KPU Wahyu Setiawan.
Atas perbuatan tersebut, Hasto disebut melanggar Pasal 21 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Penetapan Hasto sebagai tersangka sontak jadi perbincangan publik hingga nama Sekjen PDIP itu pun trending di Twitter. Terkait hal tersebut, Rocky Gerung pun memberikan tanggapannya.
Dalam kanal Youtube-nya, Rocky Gerung menyebut ditetapkannya Hasto sebagai tersangka adalah hal gempar yang bakal jadi perbincangan di sepanjang akhir dan awal tahun 2024. Akhirnya kegemparan itu tiba di akhir tahun, Sekjen PDIP Hasto ditetapkan sebagai tersangka. Orang mulai menghitung kondisi politik di minggu depan atau menjelang akhir tahun,” ujar Rocky Gerung.
Upaya tersebut kata Rocky dilakukan jelang Kongres PDIP pada April 2025 mendatang.
“Kekuatan yang hendak mengacak-acak PDIP memang tersedia. Dan kekuatan itu kelihatannya tidak akan berhenti sampai PDIP diombang-ambingkan menjelang Kongres,” imbuh Rocky Gerung. Perihal sosok yang ingin mengacak-acak PDIP, Rocky tak gamblang.
Namun menurut Rocky, ada elit PDIP yang akan memanfaatkan penetapan Hasto sebagai tersangka. Sebab banyak elit partai yang ingin menggantikan posisi Hasto sebagai orang penting kedua di PDIP.
“Pasti ada manuver-manuver di dalam PDIP sendiri, elit PDIP yang berseberangan dengan Hasto juga banyak, yang mencari keuntungan dari proses pemerkaraan sekjen itu kan banyak yang antre untuk gantiin Hasto. Jadi kelihatannya juga ibu Mega akan punya atau sedang mencari kepekaan untuk menyelesaikan masalah ini.
Tapi secara keseluruhan, partai itu diikat oleh kepentingan bersama yaitu tidak mungkin partai itu menyodorkan dirinya untuk dirampok oleh Jokowi misalnya. Karena yang mau rampok pasti Jokowi, benak publik udah begitu,” ungkap Rocky. Berbicara soal sikap Ketua Umum PDIP yakni Megawati Soekarnoputri atas penetapan Hasto sebagai tersangka, Rocky mengurai respon santai.
Menurut Rocky, Megawati sejatinya sudah tahu sejak lama bahwa Hasto memang diincar untuk diperkarakan.
“Saya kira ibu Megawati sejak awal sudah tahu. Karena itu ibu Megawati kasih kisi-kisi buat partainya akan diawut-awut, diaduk-aduk ya akan diinfiltrasi untuk diganggu. Feeling bu Mega sebulan lalu pasti Hasto akan dikejar terus karena cuma itu missing link yang mungkin dicari antara Harun Masiku dengan PDIP,” ucap Rocky.
Karenanya, Rocky memperkirakan Megawati sudah memikirkan cara untuk mengatasi polemik partainya itu. Lebih lanjut, Rocky pun menyinggung soal sosok Jokowi yang punya ambisi kuat untuk meneruskan dinastinya. Salah satu caranya kata Rocky adalah Jokowi diduga menyelundupkan orang-orang tertentu untuk masuk ke PDIP. Hal itu dilakukan diduga sebagai upaya untuk mengacak-acak PDIP.
Perihal penetapan Hasto sebagai tersangka, Rocky menangkap adanya kejanggalan. Yakni adanya dugaan bahwa Hasto jadi tersangka karena adanya agenda politik dari Jokowi kepada KPK.
“Kan KPK berupaya mencari Harun Masiku enggak dapat-dapat, akhirnya Hasto diseret di situ. Kan ini juga masalah tuh udah bertahun-tahun dia enggak bisa ditemukan Harun Masiku. Sekarang tiba-tiba Hasto masuk di situ.
Kenapa enggak dari dulu aja Hasto diproses KPK? Jadi orang melihat KPK menjalankan semacam agenda politik dari Jokowi, gampangnya begitu. Kalau kita tanya pada publik internasional, ya dengan mudah mereka petakan ya itu karena perintah Jokowi karena kesal dengan PDIP, kira-kira itu gampangnya, tapi kita hanya bisa bikin analisis,” imbuh Rocky Gerung.