spot_img
Selasa, April 16, 2024
spot_img

Pemasok Batu Bara Ogah Suplai ke PLN

KNwes.id – PT PLN (Persero) terancam defisit pasokan batu bara menyusul langkah para pemasok yang lebih memilih menahan pasokan dibandingkan menyuplainya ke PLN. Hal tersebut tentunya membuat perusahaan setrum pelat merah ini semakin sulit dalam mendapat pasokan batu bara.

EVP Batubara PT PLN (Persero), Sapto Aji Nugroho menjelaskan beberapa pemasok yang mendapat penugasan dari Dirjen Minerba akan berusaha untuk memasok kebutuhan batu bara ke PLN.

- Advertisement -

Namun demikian, mereka meminta agar pasokan batu bara dapat dikirimkan pada triwulan ke empat, setelah Badan Layanan Umum (BLU) sebagai pemungut iuran batu bara terbentuk.

“Mereka minta di triwulan keempat mengapa? Mereka berharap BLU sudah mulai implementasi dia tidak menolak penugasan Minerba tetapi mengatur jadwalnya setelah BLU keluar,” ujarnya dalam Diskusi Publik BLU Batubara Selasa (2/1/2022).

- Advertisement -

Kondisi ini menurut Sapto tentunya cukup mengkhawatirkan, apalagi bauran batu bara masih menguasai 60-70% pemakaian energi untuk produksi listrik perusahaan. Di samping itu, kebutuhan listrik juga mengalami kenaikan.

Saat ini stok batu bara PLN sendiri masih berada di level 19 hari operasi (HOP). Namun demikian, jika BLU tidak segera terbit dam PLN mengalami kesulitan dalam hal kontrak pemenuhan batu bara, sudah pasti HOP juga turut menurun.

- Advertisement -

“Stoknya masih 19 HOP, tapi kalau tidak BLU keluar, kalau pemasok masih kesulitan dalam kontrak kami tentunya HOP ini makin menurun,” kata dia.

Oleh sebab itu, ia berharap agar pembentukan Badan Layanan Umum (BLU) sebagai pemungut iuran batu bara dapat segera diimplementasikan. Utamanya sebagai solusi atas disparitas harga yang menjadi akar permasalahan pasokan batu bara untuk kelistrikan nasional.

“BLU adalah solusi yang akan menyelesaikan karena prinsip dasarnya menyelesaikan permasalahan disparitas harga,” kata dia.

Dalam skema BLU ini, PLN masih akan tetap membayar harga sesuai HBA US$ 70 per ton dan sisanya yakni selisih antara harga pasar dikurangi HBA US$ 70 per ton dibayarkan langsung oleh BLU kepada para penambang.(OZ/CNB)

 

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini