Selain itu, emiten yang memiliki utang dalam bentuk dolar dan memiliki pemasukan dalam bentuk rupiah juga akan terimbas dari adanya pelemahan rupiah.
Namun, ia menambahkan, jika nilai tukar rupiah tidak naik terlalu signifikan dan masih bergerak dalam range yang terjaga di Rp15.000, emiten tersebut masih berada dalam posisi aman.