spot_img
Kamis, April 25, 2024
spot_img

Pekan Depan Divaksin, Ini Respons sebagian Pengemudi Ojol…

KNews.id- Pemerintah Provinsi (Pemrov) DKI Jakarta berencana akan memulai vaksinasi Covid-19 tahap 2, yang salah satu calon penerimanya adalah pengemudi ojek online (ojol), pada pekan depan. Sejumlah pengemudi ojol pun merespons rencana itu secara beragam. Samsudin, seorang pengemudi ojol, mengaku enggan divaksin. Ia berasalan bahwa dirinya sehat-sehat saja selama ini.

“Kalau buat saya sih anggap saja sehat lah. Enggak usah lah divaksin. Itu menurut saya, ya,” kata pria 32 tahun itu kepada Republika saat sedang mangkal di dekat Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (16/2).

- Advertisement -

Pengemudi ojol lainnya, Ali (32), juga menolak divaksin. Dia mengaku sehat-sehat saja selama ini kendati kerap berinteraksi dengan banyak penumpang. Ia juga mengaku takut divaksin.

“Saya takut karena banyak kejadian, abis kenak vaksin itu orang sakit. Saya dapat info-info itu dari berita dan google segala macam,” kata pria yang sudah lima tahun jadi pengemudi ojol itu.

- Advertisement -

Sedangkan pengemudi ojol lainnya bernama Heri (35 tahun), mengaku belum menentukan sikap terkait vaksinasi. Sebab, dirinya baru mengetahui informasi soal vaksinasi terhadap pengemudi ojol.

“Kita liat informasi yang berkembang nanti, baru tentukan mau divaksin atau tidak,” kata Heri.

- Advertisement -

Heri menunda bersikap karena kerap mendapat informasi yang menyebutkan bahwa banyak orang jatuh sakit setelah divaksin. Di sisi lain, dirinya mengaku punya keinginan divaksin agar bisa bekerja tanpa terlalu khawatir dengan penularan Covid-19.

“Saya juga pengen sebenarnya ngojek tanpa takut corona lagi. Tapi efek samping vaksin ini saya belum tahu,” ujarnya.

Berbeda dengan tiga sebelumnya, pengemudi ojol bernama Hendra (47) dan Asep (32) mengaku bersedia divaksin. Sebab, mereka sudah melihat sejumlah tokoh publik, termasuk Presiden Joko Widodo disuntik vaksin.

“Selama ini kan udah banyak yang divaksin. Jadi amanlah. Untuk ikut atau tidak ikutnya kami divaksin, nanti lihat kesepakatan dengan teman-teman ojol lain,” ujar Hendra.

Hendra menambahkan, dirinya sejuah ini belum didata sebagai penerima vaksin. Baik dari pihak komunitas ojol maupun dari perusahaan penyedia aplikasi.

“Sejauh ini baru ada pemberitahuan dari Grab supaya jangan takut divaksin,” kata dia.

Sebelumnya, Pemrov DKI Jakarta berencana melakukan vaksinasi Covid-19 tahap 2 pada pekan depan. Jumlah penerima vaksin kali ini diproyeksikan sebanyak 3,4 juta orang. Mulai dari pedagang pasar hingga pengemudi ojek online (ojol). Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Dwi Oktavia, menjelaskan, saat ini masih berlangsung proses pendataan terhadap calon penerima vaksin. Tahap 2 ini penerimanya adalah pekerja di sektor pelayanan publik. Mulai dari anggota TNI-Polri, tokoh agama, ASN, layanan Publik, pedagang pasar, hingga pengemudi ojol.

“Kalau total sementara dari berbagai unsur, tidak hanya dari pedagang, mungkin berkisar 3,4 juta orang penerima vaksin. Itu angka yang sifatnya masih proyeksi,” kata Dwi, kemarin (15/2).

Untuk diketahui, proses vaksinasi bagi pedagang pasar akan dimulai besok (17/2). Vaksin akan disuntikkan kepada sembilan ribu lebih pedagang di Pasar Tanah Abang. (AHM)

 

Sumber: Republika

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini