spot_img
Kamis, April 25, 2024
spot_img

PBB: Rudal Iran Serang Lokasi Minyak Aramco Saudi

KNews.id- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa – Bangsa atau PBB, Antonio Guterres, mengatakan sejumlah rudal jelajah yang digunakan untuk menyerang fasilitas pengolahan minyak di Arab Saudi berasal dari Iran. Ini merupakan laporan dari Guterres kepada Dewan Keamanan seperti dilansir Reuters.

“Guterres juga mengatakan sejumlah senjata yang disita AS dan material terkait pada November 2019 dan Februari 2020 berasal dari Iran,” begitu dilansir Reuters pada Jumat, (12/6).

- Advertisement -

Beberapa dari senjata ini memiliki karakteristik dan desain yang mirip dengan produk yang diproduksi entitas komersial di Iran.Ada juga memiliki tulisan dalam bahasa Farsi. Beberapa senjata itu dikirim ke Iran pada Februari 2016 dan April 2018.

Sejumlah item ini kemungkinan telah ditransfer dengan cara yang inkonsisten dengan resolusi Dewan Keamanan 2015, yang menaungi kesepakatan Teheran dengan negara pemilik nuklir untuk mencegahnya mengembangkan senjata nuklir. Soal ini, perwakilan Iran di PBB belum memberikan tanggapan.

- Advertisement -

Saat ini, Amerika Serikat sedang mendorong 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB untuk memperpajang embargo senjata ke Iran, yang akan berakhir pada Oktober 2020 sesuai kesepakatan nuklir.

Namun, Rusia dan Cina, yang memiliki hak veto telah memberi sinyal menolak langkah ini. Menurut Guterres, tim ahli PBB telah memeriksa puing-puing senjata dan rudal yang digunakan untuk menyerang fasilitas minyak Arab Saudi di Afif pada Mei. Tim juga memeriksa lokasi Bandara Internasional Abha pada Juni dan Agustus.

- Advertisement -

Lalu, tim juga memeriksa fasilitas pengolahan minyak milik perusahaan minyak raksasa Saudi Aramco di Khurais dan Abqaiq pada September.

“Penilaian dari Sekreatariat adalah rudal jelajah dan bagiannya yang digunakan dalam empat serangan itu berasal dari Iran,” kata Guterres dalam penjelasan tertulis.

Dia juga mengatakan drone atau pesawat nir-awak yang digunakan pada serangan Mei dan September 2019 berasal dari Iran. (FHD&Reuters)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini