spot_img
Sabtu, April 27, 2024
spot_img

Pasukan Rusia Terpecah, ‘Mesin Pembunuh’ Putin Ngamuk!

KNews.id- Bos kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, menuduh unit militer Rusia melarikan diri dari posisi dekat Bakhmut di Ukraina dan mengatakan pasukan Rusia tidak mampu mempertahankan negaranya.

Prigozhin, yang pengaruhnya meningkat pesat dalam serangan Moskow ke Ukraina, dalam beberapa hari terakhir merilis serangkaian video pedas yang menyerang kepemimpinan militer Rusia.

- Advertisement -

“Hari ini salah satu unit kementerian pertahanan melarikan diri dari salah satu sayap kami… mengekspos bagian depan,” kata Prigozhin dalam sebuah video, dikutip AFP, Selasa (9/5).

Dia mengancam akan menarik pejuangnya keluar dari Bakhmut pada 10 Mei jika dia tidak menerima amunisi yang sangat dibutuhkan.

- Advertisement -

Adapun, kelompok tentara bayaran telah mempelopori perjuangan Moskow untuk kota Ukraina timur.

Prigozhin mengatakan tentara melarikan diri karena “kebodohan” komandan tentara Rusia, yang katanya memberikan “perintah kriminal”.

- Advertisement -

“Tentara tidak boleh mati karena kebodohan kepemimpinan mereka,” kata Prigozhin.

Dia merilis video pada Hari Kemenangan Rusia, saat Moskow merayakan kemenangan Soviet atas Nazi dalam Perang Dunia II.

Sementara itu, dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap tentara Rusia, Prigozhin mengatakan para jenderal tinggi Moskow berusaha “menipu” Presiden Vladimir Putin atas kampanye Kremlin di Ukraina.

“Jika semua tugas dilakukan sedemikian rupa untuk menipu panglima tertinggi (Putin), maka dia akan mencabik-cabik Anda atau rakyat Rusia yang akan marah karena perang kalah,” kata Prigozhin.

Saat Ukraina bersiap untuk serangan musim semi, pria berusia 61 tahun yang blak-blakan itu mempertanyakan kemampuan Kremlin untuk mempertahankan negara.

“Mengapa negara tidak mampu mempertahankan negaranya?” Prigozhin mengatakan dalam video tersebut, menambahkan bahwa Ukraina “berhasil” menyerang wilayah perbatasan Rusia.

Dia mengatakan Ukraina sedang mempersiapkan serangan “yang akan dilakukan di lapangan, bukan di TV”.

“Sejauh ini, di negara kita semua orang berpikir bahwa semuanya harus dilakukan di TV.” (AHM/cnbc)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini