KNews.id – Jakarta – Raksasa teknologi kecerdasan buatan (AI), OpenAI, diam diam akan mengembangkan teknologi AI terbarunya yang dapat menghasilkan musik, melebihi teks dan video.
Masuknya OpenAI ke dalam ranah musik menjadi langkah strategis untuk menyaingi perintis musik AI seperti Suno dan Udio, bahkan perusahaan tersebut menghadapi tuntutan hak cipta yang besar di bidang industri musik.
Menurut laporan eksklusif dari The Information, OpenAI saat ini sedang melatih sistemnya dengan menerapkan data musik beranotasi yang bersumber dari siswa sekolah seni Juilliard School yang menekankan kualitas dan presisi kreatif, alih-alih melampaui sekadar hasil output generatif yang sederhana.
Pembahasan yang dilaporkan Digital Trends, dikutip Senin (27/10/2025), menunjukkan OpenAI dirancang menggunakan perintah teks dan audio yang akan menciptakan musik, mekanisme ini sebagaimana mirip dengan cara kerja alat Sora yang menciptakan video dari teks.
Proyek ini dirancang untuk mendukung berbagai kasus penggunaan, mulai dari jingle iklan dan skor latar belakang video hingga komposisi berdurasi panjang.
Tak hanya itu, kemampuan baru ini disebut akan terintegrasi ke dalam ChatGPT atau Sora agar pengguna dapat menciptakan musik langsung melalui platform yang sama.
Sebelumnya, mereka membuat proyek eksperimen yang sekarang sudah dihentikan dalam AI musik yaitu MuseNet (2019) dan Jukebox (2020) yang berfungsi sebagai pendahulu bagi model-model baru.
Sistem ini dipandang bukan sekadar penambahan fitur biasa melainkan sebagai medan pertempuran berikutnya antara para creator dan teknologi mesin.
Dengan kehadiran OpenAI, tidak hanya mengandalkan untuk tetap unggul, melainkan pertarungan mengenai siapa yang memiliki kreativitas dan bagaimana kita akan menikmatinya. Berikut ini peluang dan tantangannya:
- Kreator vs AI: Masuknya OpenAI menambah dimensi baru di arena persaingan yang sudah ada. Perusahaan perintis seperti Suno diduga menghadapi tuntutan hukum dari label rekaman dengan lagu berhak cipta.
- Penguatan Ekosistem Bisnis: Dengan penggunaan berbasis OpenAI yang mencapai lebih dari 800 juta, penambahan fitur musik akan memberikan lebih banyak alasan bagi pengguna untuk tetap berada dalam ekosistem, sekaligus membuka potensi monetisasi yang lebih besar.
- Isu Hukum dan Etika: Mengingat kontroversi deepfake yang sempat mendampingi Sora memunculkan peranyaan baru tentang perizinan, persetujuan, dan pembagian pendapatan.
Tantangan Hak Cipta
Meskipun musik yang dihasilkan AI saat ini terdengar seperti hal baru, teknologi ini mengartikan ulang cara kerja industri kreatif. Dari cara kerja pembuatan iklan hingga bagaimana musisi indie merekam demo, alat seperti ini mampu mengubah alur kerja, royalti, dan bahkan makna “berkarya”.
Jika alat musik OpenAI bekerja sebagaimana mestinya, siapa pun dapat mengubah soundtrack hingga jingle, tanpa memerlukan perangkat lunak mahal atau studio.
Bagi para kreator atau produser, AI juga bisa menjadi ancaman sekaligus alat dengan menawarkan kreativitas yang lebih cepat, namun juga memunculkan kekhawatiran tentang potensi AI “meniru” gaya khas seorang musisi.
Konsumen mungkin mendapatkan berbagai pengalaman audio dan penyesuaian AI dalam video, game, dan iklan, namun akan menghadapi garis hak cipta yang tidak jelas keasliannya
OpenAI diperkirakan akan mengumumkan alat musik AI ini pada 2026 atau 2027, kemungkinan besar berpotensi terintegrasi ke dalam ChatGPT atau ekosistem Sora.
Namun, jalan menuju inovasi ini tidak akan mulus. Hal utama yang harus diperhatikkan OpenAI, apakah mereka berhasil mendapatkan perjanjian lisensi dengan label-label besar atau justru mereka akan berakhir di pengadilan bersama perusahaan-perusahaan seperti Suno?
OpenAI Tambah Fitur Cameo di Sora, Pengguna Kini Bisa Buat Video AI Hewan Peliharaan
Bernama Cameo, fiitur baru Sora ini memungkinkan pengguna membuat karakter AI dari dii sendiri, hewan peliharaan, hingga benda favoris hanya dengan mengunggah rekaman video sebagai referensi.
Tak hanya itu, fitur Cameo ini juga menampilkan karakter AI buatan pengguna di video baru, dab bisa dibagikan ke teman agar mereka bisa berkreasi.
“Kami berharap orang-orang akan mulai membuat Cameo baru yang keren dengan fitur ini,” ujar Bill Peebles, head of Sora, sebagaimana dikutip dari unggahannya di X, Senin (27/10/2025).
Tak hanya itu, Peebles juga mengatakan aplikasi ini akan memperkenalkan fitur-fitur penyuntingan video dasar seperti menggabungkan beberapa klip.
Selain fitur Cameo, OpenAI juga sedang menyiapkan Sora versi Android. Saat ini, aplikasi tersebut sudah tersedia untuk pra-pendaftaran di Google Play Store, namun tanggal peluncurannya belum diumumkan secara resmi.
Raksasa teknologi AI ini juga menyebut akan menambah alat editing dasar, seperti penggabungan beberapa klip video. OpenAI berjanji akan memperbaiki kinerja aplikasi dan menyesuaikan sistem moderasi agar tidak terlalu ketat seperti sebelumnya.
Bagi pengguna baru, Sora memberi panduan sederhana untuk membuat Cameo dengan hasil terbaik. Pengguna disarankan merekam video dengan pencahayaan baik, tanpa filter, serta berbicara ekspresif agar hasilnya tampak natural.
Tips Membuat Cameo di Sora AI
Saat kamu akan membuat “cameo” di Sora, kamu bisa memilih siapa yang dapat menggunakan cameo tersebut, contohnya hanya untuk kamu, orang yang kamu setujui, atau akses yang lebih luas).
Cara Temukan Fitur Cameo
- Buka profil kamu di aplikasi Sora dengan memilih ikon profil di kanan bawah.
- Ketuk = di kanan atas untuk membuka pengaturan.
- Pilih Cameo Rules.
Berikut ini cara-cara untuk membuat dan merekam akan menghasilkan Cameo berkualitas tinggi:
Tips Persiapan Membuat Konten
- Rekam video dengan pencahayaan yang bervariasi dan coba sumber cahaya yang berbeda-beda.
- Pilih latar belakang yang clear, tanpa filter atau efek dan lepas aksesoris yang melekat di wajah kamu, agar wajar terlihat jelas.
- Dan rekam di ruangan yang tidak bising.
Tips Merekam Video
- Bicara terus menerus dan ekspresif.Bergerak sewajarnya.
- Rekam sebanyak mungkin secara vertikal berdurasi 5 detik.Rekam di tempat yang tidak bising.
- Putar kepala ke kiri dan kanan dan terus pertahankan ekspresi wajah.
- Rekam sedikit miring atas atau bawah untuk mengambil garis rahang dan garis rambut.
Tips Rekam Suara
- Bicara dengan jelas dan tidak terlalu cepat.
- Artikulasikan kata dengan berbagai suara seperti berbisik atau berteriak.
- Jangan tutupi mikrofon dan beri jarak 15-30 cm.



