Sunday, February 5, 2023
Keuangan News
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • Syariah
    • UKM
  • Investasi
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini
No Result
View All Result
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • Syariah
    • UKM
  • Investasi
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini
No Result
View All Result
KeuanganNews.id
No Result
View All Result
Home Headline

OJK: Tujuh Reksadana Sinarmas Asset Management Dibekukan!

by Redaksi
26/05/2020 11:19 PM
in Headline, Investasi, Market / Pasar
A A
Share on FacebookShare on Twitter

KNews.id- Kabar mengejutkan menerpa Sinarmas Asset Management. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membekukan atau menghentikan sementara aktivitas tujuh reksadana yang dikelola oleh manajer investasi dari Grup Sinarmas tersebut.

Merujuk informasi yang KONTAN peroleh, OJK membekukan produk reksadana Sinarmas Asset Management itu melalui surat bernomor S-452/PM.21/2020. Surat tersebut telah dikirimkan OJK ke Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu atau S-INVEST, per 20 Mei 2020.

Ketujuh produk terdiri dari:
1. Danamas Pasti
2. Danamas Stabil
3. Danamas Rupiah
4. Danamas Rupiah Plus
5. Simas Saham Unggulan
6. Simas Syariah Unggulan
7. Simas Syariah Berkembang

Baca juga:

SMRC Sebut Ganjar Unggul Telak dari Anies, Politikus Golkar Ingatkan Kesalahan Lembaga Survei di Pilkada DKI 2017

Menjelang Peringatan Setahun Invasi, Ukraina Prediksi Putin Siapkan Serangan Besar

Didesak Mundur, Sekjen PDIP Pasang Badan untuk Kepala BRIN

Merujuk situs www.sinarmas-am.co.id, berikut ini profil dari masing-masing dari ketujuh reksadana tersebut:

1. Danamas Pasti

Danamas Pasti merupakan jenis reksadana pendapatan tetap. Bertindak sebagai bank kustodian dari produk reksadana tersebut adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Produk ini efektif dipasarkan mulai 24 April 2003. Hingga 30 April 2020, jumlah dana kelolaan reksadana Danamas Stabil berjumlah Rp 21.959.708.455

2. Danamas Stabil

Danamas Stabil merupakan jenis reksadana pendapatan tetap. Bertindak sebagai bank kustodian dari produk reksadana tersebut adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Produk ini efektif dipasarkan mulai 24 Februari 2005. Hingga akhir April 2020, jumlah dana kelolaan reksadana Danamas Stabil berjumlah Rp 8.437.388.438.654.

3. Danamas Rupiah

Terkait reksadana Danamas Rupiah, KONTAN tidak menemukan penjelasannya dalam situs www.sinarmas-am.co.id.  

4. Danamas Rupiah Plus

Danamas Rupiah Plus merupakan jenis reksadana pasar uang. Bertindak sebagai bank kustodian dari produk reksadana tersebut adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Produk ini efektif dipasarkan mulai Juni 2006. Hingga akhir April 2020, jumlah dana kelolaan reksadana Danamas Stabil berjumlah Rp 164.711.687.361

5. Simas Saham Unggulan

Simas Saham Unggulan merupakan jenis reksadana saham. Bertindak sebagai bank kustodian dari produk reksadana tersebut adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk. 
Produk ini efektif dipasarkan mulai 11 Desember 2012. Hingga akhir April 2020, jumlah dana kelolaan reksadana Danamas Stabil berjumlah Rp 1.197.849.787.096

6. Simas Syariah Unggulan

Simas Syariah Unggulan merupakan jenis reksadana saham. Bertindak sebagai bank kustodian dari produk reksadana tersebut adalah PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Produk ini efektif dipasarkan mulai 22 Juli 2014. Hingga akhir April 2020, jumlah dana kelolaan reksadana Danamas Stabil berjumlah Rp 55.006.751.122.

7. Simas Syariah Berkembang

Simas Syariah Berkembang merupakan jenis reksadana campuran. Bertindak sebagai bank kustodian dari produk reksadana tersebut adalah PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Produk ini efektif dipasarkan mulai 22 Juli 2014 Hingga akhir April 2020, jumlah dana kelolaan reksadana Danamas Stabil berjumlah Rp 13.861.058.304.

Penjelasan Sinarmas

Isi siaran pers sebagai berikut.

Sehubungan dengan pemberitaan dari PT Bibit Tumbuh Bersama sebagai salah satu agen penjual efek reksa dana produk kelolaan PT Sinarmas Asset Management, kami memberitahukan telah terjadi volatilitas harga obligasi dan likuiditas di pasar menjadi ketat serta terbatas, sehingga sulit mencapai harga jual yang wajar. 

Hal ini menyebabkan kami melakukan pencatatan harga asset yang lebih konservatif di bawah harga pasar, yang tidak sesuai dengan ketentuan harga wajar pada produk Reksadana Danamas Mantap Plus dan Reksadana Simas Syariah Pendapatan Tetap. Namun seiring dengan membaiknya pasar, kami telah menyesuaikan harga asset dimaksud serta mengkomunikasikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

PT Sinarmas Asset Management sebagai salah satu unit usaha di bawah pilar Sinar Mas Financial Services bertanggung jawab sepenuhnya atas semua produk yang dipasarkan. Prioritas kami adalah memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah.

Kami mengimbau nasabah tidak perlu khawatir karena suspensi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hanya bersifat sementara terhadap pembelian baru. Jika nasabah mau menjual produk reksadana yang dimiliki dapat dilakukan setiap saat sesuai dengan ketentuan yang berlaku di seluruh kantor cabang Sinarmas Asset Management.  

PT Sinarmas Asset Management adalah lembaga keuangan yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Kami selalu mengutamakan ketentuan hukum yang berlaku. Demikan informasi yang dapat kami sampaikan.

Hingga berita ini diturunkan, Wimboh Santoso Ketua Dewan Komisioner OJK tidak membalas klarifikasi yang KONTAN sampaikan. Demikian juga dengan Sekar Putih Djarot selaku Juru Bicara OJK. (FHD&DBS)

Tags: sinarmas

Berita Terkait

Menjelang 2024 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Headline

SMRC Sebut Ganjar Unggul Telak dari Anies, Politikus Golkar Ingatkan Kesalahan Lembaga Survei di Pilkada DKI 2017

05/02/2023 5:00 AM
Rusia
Eropa

Menjelang Peringatan Setahun Invasi, Ukraina Prediksi Putin Siapkan Serangan Besar

05/02/2023 1:00 AM
Hasto PDIP Tegaskan Tak Pernah Provokasi Jokowi untuk Reshuffle Menteri NasDem
Headline

Didesak Mundur, Sekjen PDIP Pasang Badan untuk Kepala BRIN

05/02/2023 12:01 AM

Discussion about this post

Recent News

Menjelang 2024 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

SMRC Sebut Ganjar Unggul Telak dari Anies, Politikus Golkar Ingatkan Kesalahan Lembaga Survei di Pilkada DKI 2017

05/02/2023 5:00 AM
Rusia

Menjelang Peringatan Setahun Invasi, Ukraina Prediksi Putin Siapkan Serangan Besar

05/02/2023 1:00 AM
Hasto PDIP Tegaskan Tak Pernah Provokasi Jokowi untuk Reshuffle Menteri NasDem

Didesak Mundur, Sekjen PDIP Pasang Badan untuk Kepala BRIN

05/02/2023 12:01 AM
Hendra Kurniawan Ungkap Informasi Pelecehan PC dari Ferdy Sambo

Hanya Ikuti Perintah Ferdy Sambo, Hendra Kurniawan Minta Dibebaskan dari Hukuman

04/02/2023 11:00 PM
Politikus NasDem Serang PDIP dan Presiden Terkait Kebijakan Impor

Politikus NasDem Serang PDIP dan Presiden Terkait Kebijakan Impor

04/02/2023 10:00 PM
Dikunci Mati Megawati, Jokowi Tiga Periode Meregang Nyawa

Dikunci Mati Megawati, Jokowi Tiga Periode Meregang Nyawa

04/02/2023 9:30 PM
Holywings Resmi Ditutup, Gus Miftah ke Karyawan: Jangan Jadi 'MTS'

Gus Miftah: Orang NU Lebih Dulu Masuk Surga Dibandingkan Muhammadiyah

04/02/2023 9:00 PM
Golkar Berpeluang Gabung ke Koalisi Perubahan

Golkar Berpeluang Gabung ke Koalisi Perubahan

04/02/2023 8:00 PM
Plt Ketum PPP Ungkap Peluang Penundaan Pemilu 2024 Makin Kuat?

Plt Ketum PPP Ungkap Peluang Penundaan Pemilu 2024 Makin Kuat?

04/02/2023 7:00 PM
Ekonomi Tumbuh Tinggi, Nyatanya yang Miskin Makin Miskin

Jokowi Gagal Atasi Kemiskinan

04/02/2023 6:00 PM

Populer

  • Aparat sedang Dalami Dugaan Ratusan Tentara RRC Masuk Indonesia

    Aparat sedang Dalami Dugaan Ratusan Tentara RRC Masuk Indonesia

    4585 shares
    Share 1834 Tweet 1146
  • Terseret Kasus Reklamasi, MAKI Meminta Heru Budi Dipecat!

    2557 shares
    Share 1023 Tweet 639
  • Surya Paloh: Tak Menutup Kemungkinan NasDem Gabung ke KIB!

    2085 shares
    Share 834 Tweet 521
  • Setelah Mengakui sebagai Orang RRC, Kembali Ngabalin Menegaskan Keturunan Bali!

    2022 shares
    Share 809 Tweet 506
  • Cara Berbohong dan Ngeles Gibran Mirip Jokowi

    1920 shares
    Share 768 Tweet 480

ABOUT US

Keuangan News

Follow us on social media:

  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
  • Advertisement
  • Privacy
  • Kontak Kami

© 2023 Keuangannews.id

No Result
View All Result
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • Syariah
    • UKM
  • Investasi
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini

© 2023 Keuangannews.id