Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyatakan, penyaluran kredit valas masih tumbuh terjaga hingga dobel digit per September 2022. Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto menyatakan, kredit valas porsinya relatif kecil, hanya sekitar 9% dibandingkan total kredit BRI secara keseluruhan.
“Permintaan kredit terbesar berada pada sektor agribusiness, infrastructure, transportation, oil & gas, dan energy & mining, dengan komposisi mencapai 66,17% dari total kredit valas BRI,” ujar Aestika kepada Kontan.co.id pada Jumat (4/11).