spot_img
Jumat, Maret 29, 2024
spot_img

Megawati dan Jejak Sakaratul Maut, Mustafa Kamal serta Ariel Sharon

Oleh: Tarmidzi Yusuf, Pegiat Dakwah dan Sosial

KNews.id– Rumor Megawati Soekarnoputri sedang kritis berhembus kencang sejak Rabu (8/9). Kabarnya MSP dirawat di RS Pusat Pertamina Jakarta Selatan. Hasto Kristiyanto Sekjen PDIP membantah. Politisi PDIP lainnya kompak.

- Advertisement -

MSP baik-baik saja. Terlepas bagaimana kondisi kesehatan MSP saat ini. Penulis tiba-tiba teringat Mustafa Kamal dan Ariel Sharon saat sakaratul maut. Siapa tidak kenal Mustafa Kamal dan Ariel Sharon.

Dua pemimpin yang dikenal sangat kejam dan memerangi Islam. Kekhalifahan Utsmaniyah berakhir pada 1909. Kemudian benar-benar dihapuskan pada 3 Maret 1924 pasca Mustafa Kamal menjadi Presiden Turki.

- Advertisement -

Mustafa Kamal sebagai Presiden Republik Turki bertindak radikal guna menghancurkan perdaban Islam. Diantaranya; menghapus syariah Islam dan tidak ada lagi jabatan kekhalifahan, mengganti hukum-hukum Islam dengan hukum-hukum barat.

Mustafal Kamal juga menutup beberapa masjid dan madrasah, mengganti agama Negara dengan sekularisme, mengubah azan ke dalam bahasa Turki, melarang pendidikan agama di sekolah umum, melarang kerudung bagi kaum wanita dan pendidikan terpisah.

- Advertisement -

Selain itu, Mustafa Kamal mengganti naskah-naskah bahasa Arab dengan bahasa Roma, pengenalan pada kode hukum Barat, pakaian, kalender, serta Alfabet, mengganti seluruh huruf Arab dengan huruf Latin. Bahkan Mustafa Kamal pernah menggantung tiga puluh ulama.

Cara kematian Mustafa Kamal pun terbilang tragis. Seperti halnya dengan kematian Fir’aun, Namrud dan Abu Lahab. Kematian teramat tragis. Namrud, mati karena sakit kepala akibat dimasuki oleh seekor nyamuk melalui telinganya.

Setiap kali ia menjerit, dokter pribadinya memerintahkan dipukul kepalanya untuk mengurangi kesakitannya. Setelah lama bergelut dengan sakratul maut, akhirnya dia mati dalam keadaan tersiksa dan terhina. Begitu juga dengan Firaun yang mati lemas di dalam laut.

Nasib serupa dialami Mustafa Kamal dan Ariel Sharon. Mereka menerima pembalasan yang setimpal dari Allah subhanahu wa ta’ala. Menurut beberapa buku sejarah, kematian Mustafa Kamal akibat over dosis minuman keras.

Ditambah lagi dengan berbagai penyakit seperti penyakit kelamin, malaria , sakit ginjal dan lever. Kulit di tubuh badannya rusak dengan cepat dan díganggu pula oleh penyakit gatal-gatal. Mustafa Kamal mati pada 10 November 1938. Berselang 14 tahun setelah ia membubarkan Kekhilafahan Utsmani.

Demikian pula dengan kematian tragis Ariel Sharon. Mantan Perdana Menteri Zionis Israel. Selama delapan tahun Ariel Sharon mengalami koma. Selama itu ia hidup dibantu dengan alat pernapasan.

Keluarga Ariel Sharon sengaja menutup rapat-rapat segala informasi tentang kondisi salah satu tokoh kontroversial dalam sejarah Zionis Israel itu.

Usus Ariel Sharon membusuk. Operasi dilakukan untuk menyambung bagian-bagian ususnya yang telah membusuk dan infeksinya telah menyebar ke bagian tubuh lain. Penyumbatan yang terjadi di otak Ariel Sharon menyebabkan kerusakan di sekujur tubuh hingga membusuk. Kedua matanya dalam keadaan terus terbuka.

Ariel Sharon bertanggung jawab atas tragedi pembantaian Qibya pada 13 Oktober 1953. Saat itu, 96 orang Palestina tewas oleh Unit 101 yang dipimpinnya. Ariel Sharon juga melakukan pembantaian Sabra dan Shatila di Libanon tahun 1982. Antara 3.000 – 3.500 jiwa terbunuh. Ariel Sharon dijuluki sebagai ‘Tukang Jagal dari Beirut’. (AHM/SN)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini