spot_img
Jumat, Maret 29, 2024
spot_img

Media Inggris: Dalam Hal Corona, Anies Merupakan Saingan Baru Jokowi

KNews.id- The Economist, majalah terkemuka di Inggris mengulas tentang rivalitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, khususnya dalam penanganan pandemi Covid-19 yang melanda Ibu Kota dan Indonesia pada edisi terbarunya.

Majalah berpengaruh di negeri Ratu Elizabeth II ini mengangkat artikel dengan judul `Presiden Indonesia Punya Saingan Baru`. Dalam artikel itu menjelaskan awalnya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan selama berpekan-pekan telah mendesak pemerintah pusat untuk bertindak usai saat kasus Covid-19 pertama di Indonesia telah dikonfirmasi pada 2 Maret 2020 lalu.

- Advertisement -

Pemerintah Jokowi disebut ragu-ragu ketika virus tersebut menyebar, pertama melalui Jakarta, kemudian ke seantero negeri. Baru pada akhirnya 31 Maret 2020, Jokowi mengumumkan keadaan darurat nasional.

Meski demikian, Pemerintah Pusat masih dianggap menghambat birokrasi dengan mewajibkan pemerintah daerah (pemda) meminta izin sebelum melakukan karantina wilayah. Anies melontarkan kritikan pedas kepada media asing terkait kebijakan tersebut.

- Advertisement -

“(Itu) seolah-olah kami mengusulkan proyek yang membutuhkan studi kelayakan. Tidak bisakah Kementerian (Kesehatan) melihat bahwa kita menghadapi peningkatan jumlah kematian? Apakah itu tidak cukup?” Seperti melansir republika.co.id.

Anies dianggap melakukan `serangan` kepada Jokowi dengan menganggap Jokowi tidak bertindak cepat dan kuat, dan Anies berulang kali membantah data pemerintah pusat tentang jumlah kasus Covid-19.

- Advertisement -

Kata seorang diplomat asing, itu adalah `tamparan di wajah` untuk Jokowi dan para letnannya (pembantunya). Jokowi disebut akhirnya mengumumkan prosedur berat yang diperlukan sebelum pemda (Pemprov DKI) dapat membatasi pergerakan orang.

Langkah ini diambil usai Anies berusaha untuk melakukan karantina wilayah di Jakarta setelah Jokowi menghabiskan berpekan-pekan menolak untuk melakukan hal yang sama ke seluruh negeri. Akademisi Australian Nasional University, Edward Aspinall menganggap, Anies benar-benar khawatir tentang dampak Covid-19 pada konstituennya pada bagian akhir.

Kata dia, mantan menteri pendidikan dan kebudayaan (mendikbud) tersebut juga peduli tentang citranya sebagai `orang kebijakan publik yang berpikir serius tentang masalah-masalah besar. Menurutnya, upaya Anies untuk mengadopsi respons yang ketat dan berbasis data terhadap wabah virus corona meningkatkan citranya.

Disisi lain, Anies juga paham bagaimana cara mengeksploitasi kelemahan Jokowi. Di Indonesia, banyak Muslim taat yang menganggap Jokowi terlalu sekuler dalam pandangannya.

Mereka merindukan seorang jawara untuk mengambil pemerintahannya dan merebut kursi kepresidenan pada 2024, ketika masa jabatan Jokowi dua periode berakhir. Para pemilih kelompok tersebut selama ini mendukung Prabowo di dua pencalonan sebagai presiden.

Dan, Anies dikenal banyak orang di antara mereka karena kasus Ahok. Gubernur DKI tersebut sering menjadi pemberitaan, yang akan membantunya membangun profil (figur) nasional.

Alexander Arifianto dari Study Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Singapura menyebut “Anies Baswedan baru saja mulai.”. Sebelumnya, Jokowi juga menggunakan jabatan gubernur DKI sebagai batu loncatan untuk jabatan kepresidenan.

Pandemi covid-19 disebut memberikan kesempatan yang bagus bagi Anies untuk memamerkan kualitas kepemimpinan yang dianggap banyak orang kurang dimiliki Jokowi, seperti ketegasan dan empati, ucap diplomat asing itu. Langkah tersebut mungkin saja berhasil. (FHD&ADE)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini