spot_img
Sabtu, April 20, 2024
spot_img

Mantul! Kebijakan Pemerintah Mendorong Laba Bersih BTN Tumbuh 35,32 Persen

KNews.id- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, (BTN) membukukan pertumbuhan laba bersih di kuartal III-2021 sebesar 35,32% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp1,52 triliun bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,12 triliun. Kenaikan laba bersih ini ditopang oleh pertumbuhan penyaluran kredit serta efisiensi biaya dana atau Cost of Fund (CoF).

Direktur Utama BTN, Haru Koesmahargyo mengatakan, realisasi laba bersih Bank BTN disepanjang periode Januari-September 2021 tersebut tidak terlepas dari dukungan Pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bank Indonesia (BI) yang mengeluarkan berbagai kebijakan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), sehingga membuat industri perbankan dan sektor properti kembali menggeliat.

- Advertisement -

“Kami optimistis kinerja yang positif ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2021 dengan berbagai inovasi dan transformasi bisnis yang dilakukan BTN,” ujar Haru di Jakarta, Kamis, 21 Oktober 2021.

BTN, jelas dia, telah menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp270,27 triliun atau naik 6,03% yoy dibandingkan kuartal III tahun lalu sebesar Rp254,91 triliun. KPR Subsidi masih menjadi penopang utama pertumbuhan kredit BTN dengan kenaikan sebesar 11,74% yoy menjadi Rp129,98 triliun. Kenaikan penyaluran KPR Subsidi tersebut membuat BTN masih mendominasi pangsa KPR Subsidi sebesar 86%.

- Advertisement -

Adapun KPR Non-Subsidi juga turut menunjukkan kenaikan di level 2,11% yoy menjadi Rp81,88 triliun per 30 September 2021. Di segmen non-perumahan, kredit konsumer dan kredit korporasi juga menunjukkan pertumbuhan positif di level masing-masing sebesar 21,28% yoy menjadi Rp5,79 triliun dan 89,77% yoy menjadi Rp12,15 triliun per 30 September 2021. Secara keseluruhan, catatan pertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN juga berada di atas rata-rata penyaluran kredit perbankan nasional. Data Bank Indonesia tercatat pertumbuhan kredit secara nasional hanya naik di level 2,21% per September 2021.

Kualitas kredit juga terus menunjukkan perbaikan hampir di seluruh segmen. Per 30 September 2021, Non-Performing Loan (NPL) gross Bank BTN berhasil ditekan menjadi 3,94% dari 4,56% di periode yang sama tahun sebelumnya. Meski NPL berhasil ditekan, namun perseroan tetap melakukan peningkatan rasio pencadangan (coverage ratio) sebesar 1.410 bps yoy menjadi 125,46% pada akhir September tahun ini dari 111,36% di periode yang sama tahun sebelumnya.

- Advertisement -

Haru menuturkan, pada kuartal ketiga tahun ini, perseroan berhasil meningkatkan komposisi dana murah (Current Account and Savings Account/CASA). Dari total DPK yang mengalami kenaikan 6,56% yoy menjadi Rp291,26 triliun per September 2021, komposisi dana murah mengalami peningkatan menjadi 41,53% dari 36,96% di periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun giro dan tabungan mengalami pertumbuhan sebesar masing-masing 16,81% dan 24,55% yoy.

“Komposisi CASA yang meningkat tersebut membuat perseroan berhasil menekan turun Cost of Fund sebesar 170 bps secara tahunan dari 4.98% menjadi 3.28% di September 2021,” ucapnya.

Kenaikan kredit dan DPK yang cukup signifikan tersebut juga ikut mendongkrak Aset BTN sebesar 3,10% menjadi Rp368,05 triliun per 30 September 2021.

“Kinerja positif yang diraih BTN ini tidak terlepas dari dukungan semua stakeholder terutama Pemerintah melalui Kementerian BUMN, Kementerian PUPR, dan Kementerian Keuangan serta OJK dan BI yang kebijakannya selama ini mendukung pertumbuhan industri perbankan dan sektor properti,” tambah Haru.

Menurut Haru, tumbuhnya sektor properti termasuk pembiayaan perumahan juga tidak terlepas dari keberhasilan pemerintah yang sukses melakukan program vaksinasi nasional dan memberikan stimulus untuk mendorong pemulihan ekonomi.

Adapun, stimulus yang diberikan pemerintah seperti insentif PPN 0% untuk sektor properti dan kebijakan dana PEN yang ditempatkan di perbankan nasional termasuk BTN telah membuat permintaan pembiayaan rumah meningkat.

“Dari dana PEN yang ditempatkan pemerintah sebesar Rp35 triliun, Bank BTN sudah menyalurkan dalam bentuk kredit termasuk KPR Subsidi, KPR Non-Subsidi, kredit ke UMKM, kredit konstruksi, kredit BUMN, dan kredit lainnya senilai total 93,44 triliun,” paparnya.

Lebih lanjut Haru menjelaskan, kinerja positif BTN saat ini juga menandakan keberhasilan transformasi yang dilakukan manajemen seperti sentralisasi proses kredit dan digitalisasi. Transformasi tersebut, menjadi mesin yang cukup kuat untuk memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi sehingga mendorong pertumbuhan bisnis BTN.

“Dengan transformasi yang dilakukan BTN dan dukungan pemerintah bersama stakeholder terkait bisnis pembiayaan perumahaan, kami optimistis mampu berperan aktif dalam mendukung program Pembangunan Satu Juta Rumah serta memenuhi tugas utama menyediakan hunian terutama bagi MBR dan milenial,” tutup Haru. (Ade)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini