Namun, dia memastikan pelemahan kinerja ekspor Indonesia tidak akan membuat perekonomian Indonesia anjlok dalam hingga mengalami resesi. Sebab, Chatib Basri menekankan, porsi nilai ekspor terhadap total produk domestik bruto (PDB) Indonesia hanya 25%.
“Maka dampaknya akan sangat terbatas karena itu saya masih berpendapat bahwa probabilitas resesi terhadap Indonesia masih relatif kecil,” tuturnya.
“Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kenaikan bunga yang tentu akan berdampak pada balance sheet effect di Indonesia,” kata Chatib Basri.
Lebih lanjut, dia juga memperkirakan bahwa bank sentral negara maju seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa masih akan bertahan di era suku bunga tinggi untuk waktu yang lama.