spot_img
Jumat, April 19, 2024
spot_img

Maksiat Politik

Oleh: Sutoyo Abadi (Koordinator Kajian Politik Merah Putih)

KNews.id- Poros merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang berputar dimana fungsi untuk meneruskan daya dari satu tempat ketempat yang lain. Terjadinya fenomena poros koalisi partai politik akibat adanya Presidential Treschold (PT) 20 Persen adalah gambaran sebuah poros yang pengungkit roda pengungkitnya sudah patah, dari pijakan rakyatlah pemilik kedaulatan negara.

- Advertisement -

Kemacetan proses Pilpres mendatang diakibatkan oleh gerakan serba semu. Elektabilitas hanya bersandar pada survei data palsu , pencitraan dan tebar pesona dan politik transaksional yang sudah menyentuh semua lini, menjadikan semua serba buram dan semu.

Bahkan ahir ahir ini viral tokoh capres muncul badut badutan memakai slayer syal identitas umat Islam, mereka sudah tidak malu malu sedang mempermalukan dirinya sendiri – mereka masuk pada alam alienasi yang mereka sendiri tidak mengenalinya, hanya ingin memburu simpati memanipulasi data memanipulasi politik identitas sempit.

- Advertisement -

Negara di selimuti praktek suap menyuap, korupsi saling membagi, saling menjaga dan membentengi diri. Kabur siapa yang harus diawasi / dijaga dan peran yang harus mengawasi dan menjaga. Negara sudah seperti hutan belantara yang terisi makhluk liar siapa kuat dialah yang akan memenangkan pertarungan.

Catur marut kehidupan berbangsa semakin parah, semakin sulit untuk direstorasi ke kondisi semula. Sistem konstitusi palsu menjerumuskan negara menjadi berantakan, seperti bangunan yang sudah melampaui kapasitas elastisnya.

- Advertisement -

Kehidupan negara ini sudah tanpa bentuk, kehidupan masyarakat semakin getas sehingga rapuh. Seperti kaca, bangunan itu rentan untuk pecah berantakan dan ahirnya ambruk.

Negara masuk ke alam ketidak sadaran diri (kesurupan) tidak mengerti,  benar benar tidak paham , buta dan tidak menyadari bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara telah kehilangan kemampuan umpan-balik untuk melakukan koreksi diri.

Kewarasan sistem bernegara ini sudah kehilangan arah, buta, tuli, bisu di alam gelap, ini negara sedang  meluncur menjadi negara maksiat politik. Akibat hampir semua pejabat negara sudah kesurupan masuk perangkap makhluk  taipan dan Oligargi.

Status negara sudah masuk klasifikasi negara gagal diperparah terjadinya krisis konstitusi, semua akibat salah kelola tanpa arah dan mengatur negara yang ugal ugalan. Akibat Pemimpin negara yang minim kapasitas, kemampuan dan kering kerontang dari sikap dan watak negarawan.

Saat ini episentrum para Capres sudah jatuh pada prilaku dengan polah tingkah kemaksiatan politik yang serba liar . Bung Rocky Gerung saat wawancara dengan Bung Hersubeno Arief, sangat indah menggambarkan bahwa kemaksiatan politik akibat *para Capres hanya bersandar pada survei data palsu, pencitraan, tebar pesona, terjebak pada PT 20 dan budaya suap menyuap yang telah merambah disemua sudut praktek kemaksiatan politik. (AHM)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini