Namun kata Hasto, nama Mahfud bisa menjadi masuk pertimbangan. Apalagi jika melihat suasana kebatinan rakyat yang ingin perbaikan dan pendobrakan di bidang penegakan hukum.
“Momentum yang tepat kan perlu kalkulasi matang, dan tentu juga melihat suasana kebatinan rakyat,” lanjut Hasto.
- Advertisement -
Sementara itu pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Adi Prayitno menilai, sosok Mahfud cukup potensial dilirik PDI Perjuangan, maupun oleh poros koalisi lainnya di Pilpres 2024.
“Secara figur ini komplit. Bahkan 2019 lalu hampir jadi pasangannya Jokowi,” kata Adi. (Ach/We)