Friday, March 17, 2023
Keuangan News
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • Syariah
    • UKM
  • Investasi
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini
No Result
View All Result
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • Syariah
    • UKM
  • Investasi
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini
No Result
View All Result
KeuanganNews.id
No Result
View All Result
Home Headline

Lekra, Organ Kebudayaan PKI yang Suka Mengolok-olok Tuhan (Terakhir)

by Redaksi
28/04/2021 2:01 AM
in Headline, Tokoh
A A
Semarang

Foto Istimewa

Share on FacebookShare on Twitter

Pak AR Ikut Hadang Lekra

KNews.id- Sementara di Semarang, dai terkenal asal Yogya, Abdurrazaq Fachruddin—kemudian terkenal dengan sebutan Pak AR—yang saat itu bertugas sebagai Kepala Kantor Penerangan Agama Jawa Tengah (1959-1964), bersama Pangdam Diponegoro Mayjen Sarbini dan Jaksa Tinggi Bustanil Arifin membentuk Pengajian Padi.

Tujuannya untuk meng-counter agitasi PKI dan Lekra yang memprovokasi rakyat melalui ketoprak agar tidak mempercayai Tuhan. Dengan bantuan dana pengusaha kaya Semarang, Haji Sulhan, Pengajian Padi mampu mengcounter kampanye ateisme yang sering dipentaskan dalam pertunjukan ketoprak di Semarang dan sekitarnya.

Baca juga:

Laba Bersih TINS Turun 20 Persen, Ini Penyebabnya

Mencetak SDM, Bank Mantap Membangun Gedung Learning Center di Bali

Cak Imin Pede Maju Nyapres 2024: Dosa Kalau Tidak Maju, Saya Lahir di NU, Bukan NU Mualaf!

PKI dan Lekra pun kesal. Akibatnya Pak AR, kata Abdullah Affandi, aktivis perlawanan rakyat terhadap PKI di Yogya, tercatat sebagai target pembunuhan.

Mengetahui itu, Pak AR pun ke mana-mana selalu dijaga oleh para pendekar silat dari Tapak Suci Muhammadiyah. “Tiap malam rumah Pak AR dijaga para pesilat Tapak Suci untuk mengantisipasi kedatangan penculik dari PKI,” tutur Sukriyanto, putra Pak AR.

Atmosfir Indonesia semasa PKI berada di atas angin tahun 1955-an—sejak Pemilu pertama di mana PKI menjadi kekuatan politik yang besar di parlemen—sampai 1965 sangat mencekam.

Politik Hoax PKI

PKI melalui organ-organnya: Pemuda Rakyat, Gerwani, CGMI (Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia), Lekra, BTI (Barisan Tani Indonesia), dan Koran Bintang Timur berusaha kuat mendominasi semua isu (sosial, politik, ekonomi, dan seni budaya) di Indonesia.

Bila perlu, PKI memaksakan kehendaknya dan menyebar isu-isu hoax untuk memenangkan gagasan-gagasannya di ranah publik dan parlemen.

Dari latar belakang itulah, kenapa kemudian rakyat—khususnya umat Islam—sangat marah kepada PKI pasca-G30S PKI. PKI yang memulai, maka PKI yang diakhiri. Seperti kata pepatah: Siapa yang menanam angin, maka dialah yang menuai badai.

Jadi, jangan salahkan umat Islam jika PKI hancur. Jangan bikin isu hoax bahwa PKI muncul akibat konflik elit militer. Dan jangan pula menyebar hoax bahwa kasus G30S adalah ciptaan Soeharto. Bukan… bukan itu!

PKI memang hendak menjadikan Indonesia sebagai negara komunis. Seperti Polpot yang membentuk Khmer Merah dan Kim Il Sung yang membentuk Korea Utara. Keduanya adalah rezim yang paling kejam di dunia. Mereka membantai rakyatnya yang tidak seidelogis dengan sangat-sangat kejam.

Haing Somnang Ngor, seorang dokter, dalam buku The Killing Fields, menceritakan bagaimana kejam dan bengisnya rezim komunis Polpot membunuh rakyat Khmer Merah yang nonkomunis.

Banyak ibu hamil yang dibelah perutnya; orang tua yang dibelah kepalanya; dan anak-anak yang dicincang seperti potongan kambing. Sungguh luar biasa kejamnya.

PKI itu sangat berbahaya. Tapi, sudah matikah mereka setelah ideologinya dilarang sejak 1966? “Jasmerah,” kata Bung Karno. Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah.

Ingat sejarah politik hoax yang diterapkan PKI masa lalu. Kita harus ingat sejarah. Ibarat pepatah dan kutipan lagu dangdut Rhoma Irama: PKI yang memulai, PKI yang mengakhiri.

Menabur Angin Menuai Badai

PKI memang harus berakhir karena ia telah merencanakan siasat untuk meng-komunis-kan Indonesia. Suatu hal yang mustahil terjadi di negeri dengan mayoritas penduduk beragama Islam ini.

Jadi, PKI itu telah menabur angin. Maka PKI-lah yang menuai badai. Umat Islam telah menjelma menjadi badai yang meluluhlantakkan PKI.

Betul, PKI luluh lantak. Yang mati akibat badai umat Islam itu mencapai jutaan orang. Wakilah, lima juta orang. Banyak sekali. Tapi, pinjam pernyataan Jenderal Abdul Haris Nasution, tokoh militer puncak yang selamat dari penculikan PKI: “Benar, banyak sekali orang-orang PKI yang jadi korban setelah partai komunis itu dibubarkan. Tapi akan lebih banyak lagi korban pada rakyat Indonesia jika PKI berkuasa!”

Dari perspektif inilah kita mengenang Arief Budiman. Ia salah seorang konseptor dan penandatangan Manikebu untuk melawan Lekra. Saat itu, Lekra sangat berkuasa. Dan, siapa pun tahu, keterlibatan Arief melawan Lekra sangat riskan dan membahayakan jiwanya. Tapi Arief tidak takut. Karena baginya: kebebasan, keadilan, dan kemanusiaan harus di atas segala-galanya. Tribute for Arief! (AHM)

Tags: lekraorgan pki

Berita Terkait

Laba Bersih TINS Turun 20 Persen, Ini Penyebabnya
Emiten

Laba Bersih TINS Turun 20 Persen, Ini Penyebabnya

17/03/2023 7:15 AM
gedung learning center
Advertorial

Mencetak SDM, Bank Mantap Membangun Gedung Learning Center di Bali

17/03/2023 7:08 AM
Partai Kebangkitan Bangsa
Headline

Cak Imin Pede Maju Nyapres 2024: Dosa Kalau Tidak Maju, Saya Lahir di NU, Bukan NU Mualaf!

17/03/2023 6:45 AM

Discussion about this post

Recent News

Laba Bersih TINS Turun 20 Persen, Ini Penyebabnya

Laba Bersih TINS Turun 20 Persen, Ini Penyebabnya

17/03/2023 7:15 AM
gedung learning center

Mencetak SDM, Bank Mantap Membangun Gedung Learning Center di Bali

17/03/2023 7:08 AM
Partai Kebangkitan Bangsa

Cak Imin Pede Maju Nyapres 2024: Dosa Kalau Tidak Maju, Saya Lahir di NU, Bukan NU Mualaf!

17/03/2023 6:45 AM
Pemilu 2024

FH Ungkap Sosok Pemersatu Indonesia Setelah Jokowi Lengser: Bukan Ganjar, Apalagi Anies

17/03/2023 6:15 AM
Partai Kebangkitan Bangsa

Cak Imin Menyebut Dirinya bukan NU Mualaf, Sindir Erick Thohir?

17/03/2023 5:21 AM
Yunus Husein

Jejak Rafael Dibongkar Habis, Ternyata Punya Komplotan di Ditjen Pajak yang Anggotanya 30 Orang, Sudah Beroperasi Lebih Dari 10 Tahun!

17/03/2023 4:55 AM
Ukraina oleh Presiden Rusia Vladimir Putin 

Tujuh Update Perang Ukraina, Jet Inggris dan Jerman Mencegat Rusia!

17/03/2023 4:20 AM
eks Direktur Utama (Dirut) Transjakarta

Kuncoro Eks Dirut Transjakarta Menjadi Tersangka KPK, Ini Respons Heru… Budi

17/03/2023 3:56 AM
Tamsil Linrung

Tak Segera Dilantik Tamsil Linrung Menjadi Wakil Ketua MPR, Pimpinan MPR Membahayakan Lembaga Negara!

17/03/2023 3:19 AM
Normalisasi Diplomatik Arab-Iran belum Sepenuhnya Normal

Relations Restored, Saudi Arabian Ready to Launch Investment in Iran!

17/03/2023 2:39 AM

Populer

  • Bisnis Keluarga Sutowo yang Bertumbangan, dari Hard Rock Cafe Jakarta hingga Hotel

    Bisnis Keluarga Sutowo yang Bertumbangan, dari Hard Rock Cafe Jakarta hingga Hotel

    8223 shares
    Share 3289 Tweet 2056
  • Anggota Ansor Memprotes Keras Masjid Al-Jabbar yang Mengundang Ustadz Khalid Basalamah, Mau Dibubarkan?

    4664 shares
    Share 1866 Tweet 1166
  • Jika Ustadz Khalid Basalamah tak Diganti di Masjid Al Jabbar, Ini Peringatan Keras Anggota Banser Gus Affan Alfayed

    3577 shares
    Share 1431 Tweet 894
  • Gembar-gemborkan Jangan Hidup Mewah, Jokowi Ibarat Ditampar Kenyataan Gara-gara Istri, Anak, hingga Mantunya!

    3263 shares
    Share 1305 Tweet 816
  • Proyek Mangkrak Meikarta: Konsorsium Bubar, Hantam Keuangan Grup Lippo

    2752 shares
    Share 1101 Tweet 688

ABOUT US

Keuangan News

Follow us on social media:

  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
  • Advertisement
  • Privacy
  • Kontak Kami

© 2023 Keuangannews.id

No Result
View All Result
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • Syariah
    • UKM
  • Investasi
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini

© 2023 Keuangannews.id