spot_img
Sabtu, April 20, 2024
spot_img

Kremlin: Invasi ke Ukraina ‘Bersihkan’ Rusia dari Pengkhianat!

KNews.id- Kremlin mengatakan serangan Rusia ke Ukraina menjadi bentuk ‘membersihkan’ negara tersebut dari para pengkhianat. Pernyataan itu disampaikan tak lama setelah seruan Presiden Rusia Vladimir Putin ‘memurnikan’ warga Rusia.

“Dalam situasi ini, banyak orang menunjukkan diri mereka sebagai pengkhianat,” kata juru bicara Putin Dmitry Peskov seperti diberitakan AFP, Kamis (17/3).

- Advertisement -

“Mereka menghilang dari kehidupan kami dengan sendirinya. Beberapa meninggalkan pos mereka, beberapa meninggalkan negara. Begitulah pemurnian terjadi.”

Hal itu disampaikan menyikapi ribuan orang Rusia yang meninggalkan negara tersebut beberapa hari bahkan beberapa jam setelah Putin memutuskan untuk melancarkan serangan militer ke Ukraina pada Kamis (24/2). Namun, belum diketahui secara pasti jumlah warga Rusia yang keluar dari negara tersebut hingga kini.

- Advertisement -

“Orang Rusia akan selalu bisa membedakan patirot sejati dari para pengkhianat dan hanya akan memuntahkannya, seperti lalat yang secara tidak sengaja terbang ke mulut mereka,” katanya.

“Saya yakin pemurnian diri masyarakat yang alami, seperti ini hanya akan memperkuat negara,” tuturnya.

- Advertisement -

Sebelumnya, organisasi hak asasi manusia Rusia, OVD Info, melaporkan setidaknya ada 3.000 orang yang ditangkap karena memprotes invasi Moskow di Ukraina. Tak hanya itu, seluruh staf stasiun televisi Rusia, TV Rain (Dozhd), beramai-ramai mengundurkan diri sebagai bentuk penolakan mereka atas perang Ukraina. Pengunduran diri ini ditayangkan secara langsung setelah mereka menyerukan penolakan perang dalam siaran terakhirnya.

Natalia Sindeyeva, salah satu pendiri saluran tersebut, menutup siaran terakhirnya dengan kata “tidak pada perang.” Siaran itu lalu menayangkan seluruh karyawan berjalan keluar dari studio. Ada pula editor Rusia yang nekat mengganggu siaran berita demi menyuarakan penolakannya atas perang di Ukraina.

Marina Ovsyannikova namanya, ia berani membawa poster bertuliskan ‘Tidak pada Perang’ dan memamerkan poster itu dalam siaran berita di media pemerintah Rusia. (AHM/cnn)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini