PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. melaporkan kredit tumbuh 11,8% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 1.272 triliun pada semester I/2023. Pada periode yang sama, aset Bank Mandiri mencapai Rp 1.963,98 triliun, naik 1,43% yoy. Bila dirinci, segmen komersial tumbuh paling kencang, yakni 19,0% yoy. Kemudian diikuti dengan kredit konsumer dan UMKM, masing-masing, 11,7% yoy dan 11,7% yoy. Pada periode yang sama korporasi hanya tumbuh 5,99% yoy.
Pertumbuhan kredit tersebut diikuti dengan kualitas aset yang membaik. Rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) turun 94 basis poin (bps) menjadi 1,53%. Lalu, rasio LAR turun 470 bps menjadi 10,5%. Sementara itu, Bank Mandiri mencatat laba konsolidasi sepanjang semester I tahun 2023 naik 24,74%yoy menjadi Rp 25,23 triliun.
Capaian laba tersebut didorong oleh pendapatan bunga dan syariah konsolidasi Bank Mandiri yang mencapai Rp 64,19 triliun, atau tumbuh dari periode tahun sebelumnya yang sebesar Rp 52,93 miliar. Selain itu, beban bank Mandiri juga turun dari Rp 15,48 triliun menjadi Rp13,83 triliun. Penurunan beban tersebut seiring kenaikan komisi menjadi Rp 9,42 triliun dari sebelumnya Rp8,33 triliun.
Selanjutnya, peningkatan pendapatan lainnya juga naik dari Rp 5,51 triliun menjadi Rp 7,3 triliun. Ditambah, penyaluran kredit bank mandiri tercatat mengalami kenaikan dari Rp 1.172,59 triliun menjadi Rp 1.238,80 triliun secara konsolidasi. Sedangkan kredit BMRI bank only tercatat tumbuh dari Rp 932,63 triliun menjadi Rp 984,68 triliun. (Zs/CNBC)
Discussion about this post