spot_img
Kamis, April 25, 2024
spot_img

Korupsi Asabri, Kejagung Menyita Mal dan Hotel Milik Benny Tjokro

KNews.id- Kejaksaan Agung kembali menyita barang bukti perkara tindak pidana korupsi pengelolaan keuangan dan dana investasi di PT Asabri. Aset-aset yang berhasil disita berupa enam bidang tanah dan juga bangunan di atasnya yang dimiliki atau berkaitan dengan tersangka, Benny Tjokrosaputro.

“Bangunan tersebut merupakan sebuah bangunan permanen yaitu Mall Matahari Pontianak dan juga Hotel,” kata Kapuspenkum Kejagung, Leonard Eben Ezer Simanjuntak, Ahad (28/3).

- Advertisement -

Sementara, aset milik atau yang berkaitan dengan Tersangka BTS yang masih dalam proses untuk disita oleh Kejaksaan Agung berupa tiga hamparan bidang tanah seluas kurang lebih 833 hektare.

“Selanjutnya akan dilakukan penaksiran atau taksasi oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) guna diperhitungkan sebagai penyelamatan kerugian keuangan negara di dalam proses selanjutnya,” jelasnya.

- Advertisement -

Sebelumnya, penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) masih memburu aset lain milik tersangka korupsi PT Asabri agar bisa menutup kerugian negara sebesar Rp23,71 triliun.

Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Febrie Adriansyah menyebut sejauh ini penyidik Kejagung baru mendapatkan aset dengan nilai sekitar Rp4,4 triliun dari total kerugian negara Rp23,71 triliun.

- Advertisement -

Aset sebesar Rp4,4 triliun yang telah didapatkan tim penyidik itu, kata Febrie berasal dari ribuan hektare tanah, puluhan bus dan kapal, belasan lukisan emas, sejumlah perhiasan dan beberapa unit apartemen milik para tersangka kasus korupsi PT Asabri.

“Jadi untuk hitungan sementara asetnya total ada Rp4,4 triliun ya dari total kerugian negara ditaksir Rp23,71 triliun,” tuturnya, Rabu (24/3).

Kendati demikian, kata Febrie, angka Rp4,4 triliun tersebut belum termasuk dengan hitungan empat tambang yang disita tim penyidik Kejagung. Keempat tambang tersebut adalah milik tersangka Benny Tjokrosaputro dan tersangka Heru Hidayat di sejumlah lokasi di Indonesia.

“Rp4,4 triliun itu masih di luar empat tambang ya. Nanti kalau sudah keluar nilai tambangnya baru akan diakumulasikan,” katanya. (AHM/kbr24)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini