spot_img
Kamis, April 25, 2024
spot_img

Klarifikasi ITK terkait Postingan ‘Manusia Gurun’: Itu Tulisan Pribadi, Bukan sebagai Rektor!

KNews.id- Heboh soal postingan penutup kepala ala manusia gurun, Profesor Budi Santosa dihujat sana sini di media sosial. Postingan Profesor Budi itu membawa nama kampus Institut Teknologi Kalimantan lho.

Profesor Budi Santosa merupakan Rektor Institut Teknologi Kalimantan, yang bertugas menjadi pewawancara seleksi beasiswa LPDP. Usai seleksi, Profesor Budi posting tidak ada mahasiswi peserta LPDP mengenakan penutup kepala ala manusia gurun.

- Advertisement -

Kalimat penutup kepala ala manusia gurun dalam postingan Profesor Budi Santosa itu belakangan dihapus ini jadi viral karena memicu reaksi dari berbagai kalangan. Walau dihapus nama Institut Teknologi Kalimantan terbawa-bawa.

Nah warganet heboh dan mengecam Profesor Budi Santosa, kampus Institut Teknologi Kalimantan angkat bicara, memberikan klarifikasi. Dalam rilisnya, kampus Institut Teknologi Kalimantan tegaskan postingan Rektor Profesor Budi Santosa bukan mewakili institusi.

- Advertisement -

“Terkait dengan pemberitaan tentang tulisan Prof. Budi Santosa oleh salah satu media online yanng kemudian tersebar ke berbagai kanal media online lainnya, dengan ini kami sampaikan bahwa, tulisan Prof. Budi Santosa tersebut merupakan tulisan pribadi dan tidak berhubungan dengan jabatan beliau sebagai Rektor ITK,” demian klarifikasi dari Institut Teknologi Kalimantan, dikutip Hops.ID, Sabtu 30 April.

Mengingat itu sikap pribadi Profesor Budi Santosa, maka kampus Institut Teknologi Kalimantan menegaskan keterangan dan klarifikasi tepatnya langsung kepada yang bersangkutan, nggak ada urusan dengan kampus.

- Advertisement -

“Oleh karena itu, mohon pemberitaan dan komentar lebih lanjut dapat langsung disampaikan kepada Prof Budi Santosa,” tulis rilis Institut Teknologi Kalimantan tersebut.

Heboh Postingan Profesor Budi Santosa

Dalam postingan usai wawancara calon penerima LPDP, Profesor Budi Santosa punya kesan yang bagus. Mahasiswa yang ia wawancarai anak-anak yang pinter dan bicaranya membumi tidak melangit. Selain itu, Budi Santosa juga senang yang ia wawancarai bukan mahasiswa yang hobi demo.

“Mereka bicara tentang hal-hal yang membumi, tidak bicara soal langit langit: Insaallah, barakallah, syiar, qadarullah, dan sebagainya,” tulisnya di salah satu tangapan layar akun Budi Santosa Purwokartiko dikutip Hops.ID, Sabtu 30 April.

Kesan lainnya, Profesor Budi ini menilai mahasiswa yang ia wawancarai adalah anak pintar, buktinya IP mereka luar biasa tinggi di atas 3,5 serta kemampuan bahasa Inggrisnya cas cis cus deh, jauh dari rata-rata ketentuan skor IELTS, Duolingo lho.

Nah selain itu Profesor Budi Santosa memberikan testimoninya. Dia mendapatkan tugas mewawancarai 16 orang, yang hadir 14 orang yang terdiri dari dua mahasiswa dan sisanya mahasiswi.

“Jadi 12 mahasiswi yang saya wawancarai, tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun. Otaknya benar-benar openmind. Mereka mencari Tuhan ke negara-negara maju seperti Korea, Eropa Barat dan US, bukan ke negara yang orang pantai bercerita tanpa karya teknologi,” tulisnya.

Nah tulisan ‘ala manusia gurun’ ini yang menjadi salah satu sorotan lho. Dan kemudian dia dilabeli intoleran. Nah postingan Profesor Budi Santosa soal wawancara calon mahasiswa LPDP ini telah di hapus dari akun Facebooknya. Pengguna Facebook komentar lah di akun Facebook Profesor Budi, meminta klarifikasi dari Profesor Budi langsung. (AHM/hop)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini