“JK memang terganggu sama kita. Dulu kan di sidang kabinet dia sangat dominan, memang banyak orangnya JK di kabinet Jokowi yang pertama. Begitu kita masuk kan berubah. Pikiran-pikiran kita akhirnya jadi kesimpulan rapat, Jokowi nyimpulin itu,” ujar Rizal.
Bukan hanya itu, Rizal menilai kehadirannya membuat sejumlah proyek strategis yang dilirik JK gagal dieksekusi. Salah satu yang dijabarkannya adalah proyek pembangunan tangki BBM sampai USD600 juta.