KNews.id – Thailand dan Kamboja belakangan terlibat ketegangan di wilayah perbatasan antarkedua negara. Ketegangan terbaru terjadi setelah seorang tentara Kamboja tewas dalam konflik bersenjata singkat dengan Thailand di perbatasan yang telah lama disengketakan pada 28 Mei lalu.
Sejak 2008, kekerasan sporadis bagaimanapun telah terjadi di perbatasan Thailand-Kamboja dan telah menyebabkan sedikitnya 28 korban jiwa.
Wilayah perbatasan itu dikenal sebagai Segitiga Zamrud, di mana perbatasan Kamboja, Thailand, dan Laos bertemu. Perbatasan tersebut pertama kali dipetakan oleh Perancis pada 1907 ketika Kamboja menjadi koloninya.
Thailand dan Kamboja sendiri berbagi perbatasan sepanjang 817 kilometer. Lantas, bagaimana update ketegangan Thailand-Kamboja saat ini?
Sepakat menyesuaikan posisi pasukan di perbatasan
Thailand dan Kamboja mencapai kesepakatan untuk mengatur ulang posisi pasukan mereka di daerah perbatasan dalam mengurangi atmosfer konfrontasi.
Dilansir dari AFP, Minggu (8/6/2025), Perdana Menteri (PM) Thailand Paetongtarn Shinawatra mengeklim telah berbicara dengan Pemerintah Kamboja. Hasilnya, kata dia, pembicaraan Thailand dan Kamboja telah mencapai kesimpulan positif dalam konfrontasi perbatasan itu.
Paetongtarn menyebut, diskusi lebih lanjut mengenai hal tersebut akan dilakukan pada Sabtu (14/6/2025). Kementerian Pertahanan Kamboja juga menyampaikan hal senada dengan menyebut kedua belah pihak telah bertemu.
Mereka mengungkapkan, militer kedua negara memutuskan untuk menyesuaikan kekuatan di perbatasan untuk kembali ke posisi yang tepat dalam mengurangi konfrontasi. Thailand dan Kamboja telah lama berselisih mengenai perbatasan sepanjang lebih dari 800 kilometer (500 mil).
Sebagian besar perbatasan tersebut pertama kali dipetakan oleh Perancis ketika mereka menduduki wilayah itu.
Perbatasan sempat diperketat
Sebelumnya, Militer Thailand mengambil alih kendali atas pembukaan dan penutupan semua jalur perbatasan dengan Kamboja pada Sabtu (7/6/2025). Militer menyebut, hal itu dilakukan dengan alasan mempertimbangkan adanya ancaman terhadap kedaulatan dan keamanan Thailand.
Otoritas Thailand untuk sementara waktu menutup penyeberangan bagi wisatawan. Warga Thailand dan Kamboja hanya diizinkan menyeberang untuk tujuan kerja dan perdagangan.
Perbatasan Aranyaprathet-Poipet merupakan jalur yang paling banyak dilalui oleh lalu lintas darat antara kedua negara. Kebanyakan dari mereka adalah warga Thailand yang akan berjudi di kasino-kasino Kamboja.
Angkatan Darat Thailand sempat menyatakan bahwa pembatasan tersebut hanya berlaku untuk warga negara dari kedua negara, namun penerapannya dapat bervariasi. Enam pos pemeriksaan perbatasan lainnya memperketat jam buka mereka dan mengeluarkan larangan untuk kendaraan roda enam.
Militer Thailand mengatakan bahwa perdagangan tetap tidak terpengaruh dan para pekerja Kamboja masih diizinkan untuk memasuki Thailand.