spot_img
Jumat, Maret 29, 2024
spot_img

Ketahui Perbedaan Terkena Omicron BA.4-BA.5 atau Flu Biasa

KNews – Ketahui perbedaan terkena Omicron BA.4-BA.5 atau flu biasa. Covid-19 terus bermutasi setiap waktunya. Setelah ramai serangan omicron, kini muncul lagi subvarian baru Omicron BA.4-BA.5.

Karena gejalanya yang mirip flu, banyak orang enggan melakukan tes swab, baik antigen maupun PCR, karena menganggap mereka hanya batuk pilek biasa.

- Advertisement -

Lantas, bagaimana melihat beda Omicron BA.4 dan BA.5 dengan flu biasa?

Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan menjelaskan flu biasa jarang disertai dengan nyeri tenggorokan atau tenggorokan gatal. Sementara dua gejala tersebut banyak ditemukan pada varian Omicron.

- Advertisement -

Ia menerangkan, gejala yang khas pada Omicron adalah hidung tersumbat atau rinore, batuk, nyeri tenggorokan, terutama tenggorokan gatal.

“Memang sedikit mirip dengan [gejala] flu,” ujarnya dalam Seminar Daring berjudul Super-immunity and Implication on New Variant of Covid-19″, beberapa waktu lalu.

- Advertisement -

“Namun jarang flu biasa itu nyeri tenggorokan dan jarang tenggorokan gatal, flu biasanya adalah pilek dan kadang-kadang disertai batuk,” imbuhnya.

Menurut epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, mengacu pada data di negara lain seperti Portugal, pasien dengan infeksi subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang belum divaksinasi Covid-19 dosis lengkap mengalami gejala yang hampir mirip dengan varian Delta. Salah satunya, kehilangan kemampuan mencium bau atau anosmia.

“Ada kehilangan penciuman, rasa lelah. Pada kasus yang berat bisa seperti Delta mengalami harus ke rumah sakit,” ujarnya.

Kemiripan gejala tersebut terjadi karena subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 mengadopsi kombinasi gejala varian Delta dan varian Omicron.

“BA.4 dan BA.5 ini dia memiliki karakter yang kombinasi antara kecepatan menginfeksi yang diwarisi dari Omicron, [yaitu] cepat dan mudah menginfeksi baik yang belum atau sudah divaksinasi, bahkan jauh lebih efektif sekarang,” terangnya. (RKZ/cnbc)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini