spot_img
Rabu, April 24, 2024
spot_img

Kesaksian Mahasiswa Indonesia di India terkait Murahnya Tes PCR

KNews.id- Mahasiswa asal Indonesia yang berkuliah di India memberikan kesaksian atas murahnya harga tes polymerase chain reaction (PCR) di India yang jauh dari Indonesia. Moh Agoes Aufiya yang saat ini mengenyam pendidikan S3 di Jawaharlal Nehru University, New Delhi, mengatakan harga tes PCR di India saat ini memang berkisar di angka Rp 100 ribuan dengan kurs sekitar Rp 200 per rupee.

“Ini bener. Sebagaimana pemberitaan yang baru-baru harga tes PCR di India Rp 96 ribu, di Indonesia Rp 900 ribu. Harga ini bisa saya katakan hampir di sebagian besar. Kurang-lebih sekitar seratusan ribu sekarang di India, terkhusus di ibu kota India, New Delhi,” kata Agoes kepada detikcom, Jumat (13/8).

- Advertisement -

Agoes mengaku sudah pernah melakukan tes PCR di India. Dia mengungkapkan, kala itu dia melakukan tes PCR secara gratis dari pemerintah India di stasiun MRT di India. Bahkan, kata Agoes, saat itu tes yang dia lakukan keluar dalam jangka waktu tak lebih dari 24 jam.

“Saya dari awal COVID-19 sampai sekarang baru sekali tes RT-PCR dan itu saya lakukan gratis melalui pemerintah India. Di mana pada saat itu saya berjalan di Metro Station, di stasiun MRT, nah di situ diadakan tes gratis. Dan itu gratis dengan hasilnya kurang dari 24 jam, dan itu RT-PCR,” ungkap dia.

- Advertisement -

Agoes juga mengungkapkan pengalaman salah satu temannya yang tinggal di Hyderabad, India. Pada akhir bulan lalu, temannya membayar sebesar 500 rupee saat melakukan tes PCR. Jika dikurskan ke rupiah menggunakan kurs hari ini, yakni sekitar Rp 193,55, 500 rupee setara dengan Rp 96.772,95.

“Tapi teman saya terakhir yang berasal dari Hyderabad sekitar akhir bulan lalu, dia melakukan tes 500 rupee atau Rp 100 ribu,” ujarnya.

- Advertisement -

Mahasiswa jurusan hubungan internasional itu mengungkapkan pemerintah India memang terus menurunkan harga tes RT-PCR di India sejak COVID-19 melanda. Di Mumbai, misalnya, jika datang ke laboratorium atau rumah sakit, harga tes RT-PCR sebelumnya di angka 700 rupee. Kini, harga tersebut turun menjadi 500 rupee. Bahkan, kata Agoes, ada laboratorium yang menawarkan tes RT-PCR dengan harga 299 rupee.

“Kalau saya lihat trennya, memang semuanya itu ada sedikit perbedaan saja. Yang jelas, dari awal COVID-19 hingga sekarang, itu terjadi penurunan harga. Kalau saya cek beberapa harga, teman saya yang ada di negara bagian Telangana, khususnya di Kota Hyderabad, itu 500 rupee, Rp 100 ribu ya. Dan di Maharashtra atau Mumbai gitu ya, itu pun harganya juga turun dari 700 Rupee atau Rp 140 ribu menjadi Rp 100 ribu juga jikalau kita datang ke laboratoriumnya,” papar Agoes.

Sementara, lanjut Agoes, jika petugas datang ke rumah, warga cukup membayar 800 Rupee atau sekitar Rp 160 ribu untuk tes PCR. Namun, kata dia, harga itu cukup bervariasi di sejumlah daerah. Di Mumbai, misalnya, harga berkisar 750 rupee. Sementara di Delhi, harga tes PCR di rumah berkisar 700 rupee.

“Kalaupun petugasnya datang ke rumah itu 980 rupee atau Rp 200 ribu di harga lama, dan direvisi lagi menjadi 800 rupee atau Rp 160 ribu. Jadi saya boleh katakan di sini untuk harga itu memang di kisaran Rp 100 ribu dan mendekati Rp 200 ribu,” tutur dia.

Menurut Agoes, ada sejumlah alasan kenapa harga tes PCR di India jauh lebih murah dari Indonesia. Pertama, hal itu karena India memproduksi sendiri alat tes PCR.

“Kenapa murah? Karena India bisa melakukan produksi sendiri terkait alat tes PCR itu sendiri. Bayangkan ada setidaknya sekitar 30 perusahaan manufaktur dalam negeri yang bisa memproduksi 30an juta dalam satu bulan,” kata Agoes.

Selain itu, kata Agoes, pemerintah India menentukan harga jual tes RT-PCR.

“Selain itu juga pemerintah India menentukan harga jual untuk tes RT PCR, terlebih yang dilakukan oleh laboratorium atau rumah sakit swasta. Dan pada saat terjadi tsunami COVID-19 pemerintah India pun juga membuka liberalisasi impor tes RT PCR dengan negara lain, dengan tidak memperketat persyaratannya, selama masih diakui peralatan tes RT PCR tersebut oleh negara-negara tertentu dari Kemenkesnya, termasuk WHO, Brasil, Amerika Serikat, Korea Selatan dan negara-negara Eropa,” papar dia.

Diturunkannya tarif Tes RT-PCR di India sebelumnya juga disampaikan Kepala Menteri New Delhi Arvind Kejriwal. Kejriwal turut mengunggah dokumen yang menunjukkan tarif tes PCR untuk laboratorium atau rumah sakit swasta menjadi 500 rupee, sementara untuk laboratorium pemerintah menjadi 300 rupee.

“Pemerintah Delhi secara drastis mengurangi tarif tes Corona. Ini akan membantu orang biasa,” ujar Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal melalui Twitter pada 4 Agustus 2021. (Ade/dtk)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini