Jumlah kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) juga berhasil ditekan. NPL gross pada 30 September tercatat 8,75%, atau membaik dari posisi akhir Desember 2021 yang 10,66%. Robby mengatakan, berkurangnya jumlah kredit bermasalah tersebut menunjukkan bahwa kondisi bank semakin sehat.
Adapun, katanya, di sisi administrasi dan manajemen, perbaikan keuangan sudah dilakukan dengan menghasilkan efisiensi dimana biaya operasional secara tahunan turun sebesar 16% dari Rp1,81 triliun pada September 2021, menjadi Rp1,53 triliun pada September 2022.