“PC ini kan sering mengajak ajudannya salah satunya Yosua. Dianggap dia memberitahu keberadaan si wanita ini. Padahal dia kan ajudan diperintah-perintah ya jalan aja. Dari situlah dendam FS ke Yosua. Lalu terlihat dari bulan Juni sudah sering diancam,” jelas Kamaruddin.
Pernyataan itu disampaikan oleh Kamaruddin ketika ditanya mengenai sosok wanita menangis berseragam cokelat yang keluar dari rumah Ferdy Sambo di Jalan Bangka, sebagaimana yang dikatakan Bharada E ketika bersaksi dalam persidangan Ricky Rizal dan Kuat Maruf.
Sebelumnya diberitakan, ketika memberikan kesaksian di depan Majelis Hakim, Bharada E mengatakan bahwa saat di rumah Fersy Sambo di Jalan Bangka, ada peristiwa yang mana muncul perempuan menangis dari dalam rumah tersebut.
Hal ini, bermula ketika Majelis Hakim bertanya mengenai peristiwa yang membuat PC dan FS mengalami pertengaran dalam rumah tangganya.
“Pada waktu bulan Juli saya agak lupa tanggalnya saya sempat naik piket akhir Mei bersama almarhum (Brigadir Yosua) padahal almarhum ini ajudan ibu, tapi karena bang Mathius menjaga di Saguling, yang naik piket saya sama almarhum, selepas piket saya balik ke saguling,” kata Richard Eliezer.