spot_img
Senin, Mei 27, 2024
spot_img

Junta Myanmar Mendukung Invasi Rusia ke Ukraina: Demi Kedaulatan Negara!

KNews.id- Junta Militer Myanmar mendukung invasi Rusia ke Ukraina, dengan dalih kedaulatan negara. Dukungan ini diberikan di tengah peningkatan eskalasi pertempuran dan upaya komunitas internasional yang berusaha meredakan krisis di negara Eropa Timur tersebut.

“Pasukan Rusia sudah melakukan tindakan yang benar untuk mempertahankan kedaulatan mereka,” kata Juru Bicara Junta Militer Myanmar, Zaw Min Tun, dalam pernyataan resmi dikutip AFP.

- Advertisement -

Jubir itu kemudian berkata, “Rusia menunjukkan posisinya kepada dunia sebagai kekuatan dunia.”

Rusia kini tengah mengepung dan membombardir Ukraina usai mengumumkan invasi ke wilayah Donbas, Ukraina Timur pada Kamis (24/2) lalu.

- Advertisement -

Pertempuran makin sengit lantaran pasukan Moskow memaksa masuk ke hampir seluruh wilayah Ukraina. Pasukan Kiev berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan wilayah dan negaranya.

Imbas invasi tersebut, menurut data sementara pemerintah Ukraina, tercatat ada 198 korban jiwa dan sebanyak 150 warga dilaporkan mengungsi. Rusia dan Myanmar sendiri diketahui memiliki hubungan diplomatik yang hangat. Moskow menjadi sekutu utama Naypyidaw dan pemasok senjata bagi militer negara itu.

- Advertisement -

Pada 2021 lalu, kepala Junta Militer Myanmar, Min Aung Hlaing mengunjungi Rusia dan bertemu dengan eksportir senjata Negeri Beruang Merah, Rosoboronexport di Moskow. Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas soal kerja sama militer kedua negara.

Aung Hlaing juga mengatakan kepada Menteri Pertahanan Rusia, Segei Shoigu, bahwa tentara Myanmar menjadi salah satu pasukan terkuat di kawasan itu berkat bantuan Moskow. Myanmar juga tak terhindar dari konflik. Negara ini juga berada dalam kekacauan usai militer mengkudeta pemerintahan sah pada Februari 2021 lalu.

Militer tak segan membunuh siapa saja yang menentang kekuasaan mereka. Hingga kini, Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik Myanmar mencatat sebanyak 1.528 orang meninggal dan 12.396 ditangkap sejak kudeta. (AHM/cnn)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini