KNews.id – Jakarta – Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi merespon soal dirinya yang disebut layak menjadi nabi. Sebutan itu sempat disematkan oleh kader PSI asal Bali, Dedy Nur Palakka. Menanggapi hal itu, Jokowi menyebut pernyataan itu tidak rasional. Menurutnya, pemikiran tersebut tak masuk logika.
“Nabi terakhir itu Nabi Muhammad SAW. Kalau ada pemikiran seperti itu. Mikir yang rasional aja,” terangnya.
Setelah Jokowi memberikan pernyataan tersebut, kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedy Nur Palakka segera meminta maaf karena sudah membuat kegaduhan.
Hal itu disampaikan Dedy di akun X (dulu Twitter) @DedynurPalakka pada Minggu (15/6/2025).
Dedy menegaskan pernyataan tersebut sepenuhnya merupakan pandangan pribadi, dan tidak mewakili sikap resmi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara kelembagaan.
Dedy mengaku sudah mendapat teguran dari DPW PSI Bali. Dengan kesadaran penuh, ia juga mencabut pernyataan tersebut, demi menjaga ruang dialog publik yang sehat dan tidak menimbulkan salah tafsir yang berlarut-larut.
Berikut ini klarifikasi Dedy Nur Palakka lantas memberikan klarifikasi:
1. Pernyataan tersebut sepenuhnya merupakan pandangan pribadi, dan tidak mewakili sikap resmi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara kelembagaan.
2. DPW PSI Bali telah memberikan teguran secara internal sebagai bentuk tanggung jawab organisasi terhadap sensitivitas publik dan keberagaman pandangan masyarakat.
3. Dengan kesadaran penuh, saya mencabut pernyataan tersebut, demi menjaga ruang dialog publik yang sehat dan tidak menimbulkan salah tafsir yang berlarut-larut.
4. Saya menyampaikan permohonan maaf secara terbuka dan setulus-tulusnya kepada masyarakat, seluruh umat beragama, serta pihak-pihak yang merasa terganggu atau tersinggung oleh pernyataan tersebut.
Saya berkomitmen untuk tetap menjaga etika publik, belajar dari dinamika ini, dan memperkuat semangat demokrasi yang sehat, jujur, dan terbuka.
Terima kasih atas kritik, masukan, dan pengertian dari berbagai pihak. (waw)
Kondisi wajah disorot
Kondisi wajah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo menjadi sorotan.
Tampak wajah Jokowi berbeda sepulang dari Vatikan.
Wajahnya tampak lebih hitam dan banyak bercak hitam.
Ia mengatakan bahwa mengalami alergi.
“Kan sudah disampaikan, alergi biasa. Alergi biasa, waktu ke Vatikan kemarin,” kata Jokowi.
Ia tak memungkiri kondisi wajahnya seperti demikian.
“Seperti ini,” katanya sambil tertawa.
Suami dari Iriana ini mengatakan alergi itu tidak mempengaruhi kondisi kesehatannya.
“Gak ada masalah. Alergi. alergi biasa,” katanya.
Bahkan saat upacara peringatakan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Kemeterian Luar Negeri, Jakarta pun Jokowi sampai tidak hadir.
Seiring berjalan waktu kondisi wajah Jokowi semakin berbeda.
Seperti ketika dirinya memberi tanggapan soal kapal TB JKW Mahakam.
Tampak Jokowi seperti memakai bedak.
“Kalau ada tulisan JKW diartikan milik saya ya senang banget saya, Alhamdulillah punya kapal. Nanti ada truk ada tulisan JKW lagi oh itu miliknya pak Jokowi, Alhamdulillah lagi. Nanti ada apa lagi, ada pesawat ada tulisan JKW miliknya pak Jokowi, Kaya raya saya,” kata Jokowi.
Diketahui di tengah polemik tambang nikel di Raja Ampat, Papua, muncul narasi kaitan dengan kapal TB JKW Mahakam dan Dewi Iriana.
Dua kapal itu dikaitkan dengan Jokowi.
Meski begitu ia merasa tak dirugikan atas tudingan tersebut.
“Ndak. Banyak kok tulisan di truk juga banyak, di bus juga banyak,” katanya.
Disebut-sebut izin tambang di Raja Ampat Papua diperpanjang ketika era Jokowi menjadi Presiden.
“Terlalu teknis, itu di kementerian, sangat teknis sekali. Itu sudah diberikan izin sejak lama, perpanjangan di kementerian itu masalah teknis itu,” kata Jokowi.
Menurutnya jika memang tambang nikel sudah mengganggu lingkungan Raja Ampat, maka mestinya ditutup.
“Kalau menganggu lingkungan ya memang kalau perlu distop ya stop, kalau perlu dicabut ya dicabut,” katanya.
Tampak di video kondisi terbaru wajah Jokowi sangat berbeda.
Terlihat ada beberapa seperti bercak putih di bagian pipi dekat matanya.
Walau demikian, Jokowi tidak membicarakan tentang kondisi wajahnya.
Sebelumnya Tifauzia Tyassuma atau Dokter Tifa menyebut bahwa kondisi wajah seperti itu karena Jokowi stres akibat kasus ijazah.
“Saya sangat prihatin, sebagai dokter mudah-mudahan beliau bisa sembuh seperti sediakal. Dan menurut saya kalau sebagai dokter saya melihat ketika di video saya melihat beliau stres sekali,” kata Dokter Tifa dikutip Tribun Bogor dari YouTube iNews.
Dalam sebuah video yang memperlihatkan Jokowi menanggapi hasil survei terkait dugaan ijazah palsunya, tampak bercak atau flek hitam di wajah dan lehernya.
Penampakan tersebut sontak menarik perhatian berbagai pihak.
Potongan video wawancara itu pun dibagikan ulang di berbagai platform media sosial.
Salah satunya oleh Dokter Tifa, yang selama ini dikenal vokal mempertanyakan keabsahan ijazah Jokowi.
“Pak Jokowi kok seperti kena Autoimun?
Wajah dan leher tiba-tiba penuh melasma atau bercak-bercak hitam.
Dan tiba-tiba juga alopecia berat, rambut rontok mendadak di dahi, ubun-ubun, belakang kepala.
Autoimun atau Hiperkortisolisme?
Dokter pribadi perlu meresepkan Anti-depresan, deh.
Kasihan, beban berbohong 10 tahun, ngga kebayang rasanya,” tulis akun X Dokter Tifa.
Cuitan tersebut hingga kini telah ditonton lebih dari 736 ribu kali dan menuai ribuan komentar dari warganet.
“O iya, kita semua termasuk anda klu sudah tua akan mengalami apa yg anda sampaikan,” tulis akun Chadell.
“Ilmu kanuragan sdh luntur…. tdk ada yg bisa ditumbalkan krn sdh tdk berkuasa…
Dulu banyak yg meninggal dijamannya berkuasa:
Ratusan anggota KPPS,
6 syuhada FPI,
Tragedi Kanjuruhan ratusan org,
Korban Demo Pemilu 2019,
5., 6., 7. Isi sendiri yg tau kejadiannya,” tambah akun @ottttoedy.
“Beliau sudah berusaha untuk berobat tapi penyakit tersebut blom ada obatnya bu dokter. Mungkin bu dokter ada solusi?” tulis akun @oconboy.