spot_img
Sabtu, April 20, 2024
spot_img

Jokowi Gagal Urus Sawit Indonesia!

Oleh : Nazar EL Mahfudzi, Peneliti, Pusat Studi Islam dan Pancasila (PSIP) Universitas Muhammadiyah Jakarta

KNews.id- Sawit Sexsy, Indonesia Bokek..Bokek.. walaupun Prabowo dulu berteriak-teriak dirinya Bokek..!!. Sekarang negara bokek, rakyat ditekan bayar upeti lewat berbagai pajak.. beliau masih saja bisa menikmati jabatan dengan berbagai proyek alutista.., apakah sudah tidak mampu berteriak di depan rakyat untuk mengatasi bokek?.

- Advertisement -

Jokowi dan Prabowo berfikirlah menggunakan falsafah ideologi Pancasila, keduaya dalam posisi tampuk kepemimpinan negara untuk mengatasi bokek Indonesia,  nasionalisasi kebon sawit swasta dapat menjadi solusi buat bayar utang negara.

Maka kembalikan kepada sistem Koperasi Indonesia yang menjadi ruh ekonomi kerakyatan..!

- Advertisement -

Indonesia telah dirusak oleh kapitalisasi holding BUMN, terdapat fakta lahan-lahan Sumber Daya Alam (SDA) dikuasai antek-antek Komunis BUMN Taipan.

Indonesia bokek hanyalah paradoks konglomerasi oligarki Komunis BUMN Taipan yang memiskinkan negara Indonesia.

- Advertisement -

Karena sistem nasionalisasi sawit Indonesia mampu menjadi frame ekonomi kerakyatan, sebagai berikut : 

  1. Perkiraan total produksi CPO nasional kita ±  47 juta ton pertahun.
  2. Harga CPO terkini mencapai ± US $2000 perton.
  3. Biaya HPP CPO berkisar ±Rp 5000 perkilogram atau ±Rp 5 juta perton
  4. Nilai tukar rupiah terhadap dolar sekitar ±Rp 14.000 per dollar.
  1. Jika Harga CPO US$ 2000 perton dikalikan total produksi 47 juta ton pertahun maka ketemu angka penjualan CPO sekitar US$ 94 milyar dollar. Kalau dirupiahkan setara Rp. 1.316 triliun rupiah( seribu tiga ratus enam belas triliun rupiah).
  2. Jika harga HPP total pertahun sekitar Rp 5 juta perton dikali 47 juta ton maka ketemu angka Rp.235 Triliun.
  3. Maka keuntungan produksi sawit setahun adalah, Rp.1.316 triliun- Rp. 235 Triliun = Rp. 1080 Triliun pertahun.

Itupun hanya menjual CPO mentah yg belum di olah untung nya sudah Rp 1.080 Triliun. Perlu dijadikan catatan, bahwa terdapat produk turunan CPO  lebih 140 jenis, salah satu nya miyak goreng. Contoh yang lain margarin, sabun,sampo,kosmetik dll.

Indonesia baru bisa membuat ± 40 produk turunan dari CPO, sedangkan Malaysia sudah mampu membuat ±100 produk turunan dari CPO. Jika 100% produksi CPO kita olah menjadi produk turunan nya di negara kita sendiri( bonus nya bisa menambah lapangan kerja seitar 3 juta orang), bahkan nilai tambahnya sekitar Rp 1000 triliun rupiah juga.

Artinya “Indonesia cukup Sexsy” dengan mengelola lahan sawit oleh negara sendiri secara  profesional maka 90% APBN kita bisa tertalangi dari Industri Sawit dari hulu sampai hilir. Total pendapatan dari industri sawit pertahun menjadi Rp. 1.080 Triliun + Rp 1000 Triliun sama dengan Rp. 2.080 Triliun.Hanya dengan perkebunan sawit di kuasai negara dan dikelola secara profesional maka dalam jangka kurang 7 tahun, utang nasional negara Indonesia 7000 triliun menjadi lunas.

Bokek dapat diatasi dengan sistem koperasi yang mensejahterakan masyarakat dan negara, sebagai contoh di negara Selandia Baru hanya dengan potensi  sapi nya, baik susu sapi maupun sapi pedaging mampu menopang 30% dari PDB nasional mereka. (AHM)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini