spot_img
Jumat, Maret 29, 2024
spot_img

Jokowi-Ahok Diyakini Punya Deal-dealan ke RRC terkait Proyek IKN

KNews – Jokowi-Ahok diyakini punya deal-dealan ke RRC terkait proyek IKN. Wartwan senior sekaligus pegiat media sosial, Edy Mulyadi mengungkapkan deal-dealan yang disebut melibatkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Presiden Jokowi dengan pihak Republik Rakyat China (RRC) dalam proyek pemindahan Ibu Kota Negara (IKN).

Menurut informasi yang diterima, Edy Mulyadi meyakini bahwa Jokowi dan China sudah belajar banyak dari dinamika politik belakangan ini, khususnya pada perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 silam.

- Advertisement -

Dia menilai, kekalahan Ahok pada Pilkada DKI Jakarta tersebut tentu membuat pihak penguasa trauma, sehingga memutar cara dengan membuat proyek pemindahan IKN.

“Ada yang mengatakan di sini, sumber informasi saya, tampaknya Jokowi dan RRC ini paham betul tentang kondisi ini, tentang penguasaan ibu kota. Mereka trauma dengan kasus kalahnya Basuki Tjahaja Purnama alia Ahok dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta silam. Dia kalah melawan Anies Baswedan, padahal secara teori mestinya Ahok menang mutlak karena presiden berada di belakang Ahok, birokrasi dan aparat semuanya juga membela Ahok. Paling penting lagi sumber dana semuanya berlimpah ruah kepada Ahok,” kata Edy Mulyadi dalam saluran YouTube miliknya, dikutip Hops.ID pada Kamis, 20 Januari 2022.

- Advertisement -

“Tapi ternyata Ahok kalah, bahkan proyek reklamasinya yang digadang-gadang memberikan keuntungan puluhan hingga ratusan triliun kepada Taipan akhirnya mangkrak. Ini menjadi catatan penting bagi Jokowi dan Republik Rakyat China, maka mereka berpikir daripada menghabiskan energi dan biaya untuk merebut Jakarta lebih baik membuat ibu kota baru, yaitu di Kalimantan Timur,” sambungnya.

Sengaja Dibuat di Kalimantan Biar Susah Dijangkau Rakyat

Edy Mulyadi pun menjelaskan bahwa secara teori dan logika, pemindahan IKN ini wajar digembor-gemborkan pemerintah atau rezim Jokowi belakangan ini.

- Advertisement -

Melihat secara geografis lokasi IKN yang baru berada di Kalimantan sehingga menyulitkan rakyat yang berpusat di Pulau Jawa untuk menggelar aksi demonstarsi atau menyampaikan pendapat ke pemerintah.

Lebih mirisnya lagi pemindahan IKN tersebut justru mendapat dukungan dari mayorita Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).

“Ini masuk akal, jadi kalau ibu kota di luar apalagi sampai di Kalimantan sana, maka secara teori itu penguasaan jauh lebih mudah. Apalagi kemarin tanggal 18 Januari, secara biadab anggota DPR secara bersama-sama, berjamaah menyakiti dan mengkhianati rakyat Indonesia,” ujarnya.

Terlebih rapat hingga paripurna soal RUU IKN yang digelar oleh DPR RI terkesan dibuat mendadak dan disetujui begitu cepat.

“Pembahasan yang dilakukan sampai Selasa dini hari itu, dilanjutkan dengan paripurna itu betul-betul memberikan penguasaan Indonesia oleh RRC. Belum ada kali ya selain pembahasan RUU IKN ini yang begitu cepat dikebut,” imbuhnya. (RKZ/hops)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini