spot_img
Rabu, April 24, 2024
spot_img

Jejak Robert Priantono Bonususatya: Pernah Menjadi Penjamin Anak Budi Gunawan untuk Kredit Rp57 M!

KNews.id- IPW menuding Robert sebagai bos juni online yang markasnya dekat dengan Mabes Polri. Ia pernah menjadi penjamin kredit Rp57 miliar ke anak Kepala BIN Budi Gunawan.

Nama Robert Priantono Bonosusatya diseret Indonesia Police Watch (IPW) dalam skandal kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

- Advertisement -

Dalam catatan IPW Robert merupakan penyedia Private Jet T7-JAB yang digunakan Brigjen Pol Hendra Kurniawan dan sejumlah personel Polri untuk menemui keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di Jambi pada 11 Juli 2022.

“Mantan Karo Paminal Divpropam Polri itu (Brigjen Pol Hendra) bersama-sama Kombes Pol Agus Nurpatria, Kombes Pol Susanto, AKP Rifazal Samual Bripd Fernanda, Briptu Sigit, Briptu Putu dan Briptu Mika menggunakan private jet yang menurut pengacara Kamaruddin Simanjuntak sebagai milik seorang mafia berinisial RBT,” kata Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dalam keterangan tertulis yang diterima Narasi, Senin (19/9).

- Advertisement -

IPW juga menuding Robert sebagai bos judi online Indonesia yang markasnya tidak tidak jauh dari Mabes Polri.

“Nama RBT alias Bong alias Robert Priantono Bonosusatya, dalam catatan IPW adalah Ketua Konsorsium Judi Online Indonesia yang bermarkas di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan, yang hanya berjarak 200 meter dari Mabes Polri,” ujar Sugeng.

- Advertisement -

Siapa dan Bagaimana Rekam Jejak Robert?

Pada 2015 nama Robert pernah jadi sorotan media usai Surat Kabareskrim Polri  bernomor B/1538/VI/2010/BAREKSRIM tanggal 18 Juni 2010 ke PPATK beredar di DPR.

Surat ini beredar ketika Budi Gunawan yang saat itu berstatus tersangka KPK namun juga calon Kapolri menjelaskan sumber-sumber kekayaannya di hadapan Komisi III DPR .

Surat yang ditandatangani oleh Komjen Pol Ito Sumardi itu berisi kronologi kucuran dana kredit sebesar 5,9 juta dolar AS atau setara Rp57 miliar (kurs 2005) dari perusahaan bernama Pacific Blue International Limited yang berbasis di Selandia baru kepada Muhammad Herviano Widyatma, Putra Komjen Pol Budi Gunawan.

Yang menarik pinjaman itu diberikan pada 2005 ketika Herviano masih berusia 19 tahun. Pertanyaannya, siapa penjamin kredit untuk Herviano yang membuat sebuah perusahaan mau memberikan pinjaman sebesar Rp57 miliar?

Eng..ing..eng!

Tak lain dan tidak bukan nama si pemberi pinjaman itu ialah Robert Priantono Bonosusatya.

Dari hasil penyelidikan Bareskrim Polri disebutkan bahwa kesepakatan pemberian kredit dari  Pacific Blue International Limited kepada Herviano terjadi pada 6 Juli 2005. Surat jaminan dari Robert juga diserahkan pada 6 Juli 2005.

Kredit berlangsung selama tiga tahun dengan suku bunga 2% untuk usaha pertambangan timah dan perhotelan.

Letter of guarentee from Mr Robert Priantono Bonosusatya dated 6 July 2005,” demikian salah satu isi dokumen yang dikutip dari Detik.com.

Dalam keterangannya Bareskrim Polri menyebut bahwa Budi Gunawan mengenalkan anaknya, Muhammad Herviano Widyatama kepada Lo Stefanus dan Robert Priantono Bonosusatya guna memperoleh pinjaman dana.

“Bahwa selanjutnya Sdr Robert Priantono Bonosusatya memperkenalkan dengan Sdr. David Koh (kuasa direksi) Pacific Blue International Limited (PBIL) yang kemudian berjanji akan memberikan pinjaman,” sambungnya.

Saat rapat dengan Komisi III DPR, Budi Gunawan yang ketika itu berpangkat komisaris jenderal dan menjabat Kalemdikpol Polri tidak membantah isi dokumen Bareskrim.

Ia justru menjadikannya sebagai bukti hukum bahwa sumber kekayaan diperoleh lewat jalan yang sah menurut hukum.

“Ini adalah produk hukum yang sah dan memiliki kekuatan hukum,” kata Budi Gunawan dalam rapat yang dipimpin Aziz Syamsuddin.

Aziz belakangan divonis penjara 3,5 tahun dan denda sebesar Rp250 juta subsidair 4 bulan kurungan atas kasus suap penanganan perkara.

Hasil simpulan rapat Komisi III DPR juga menyatakan bahwa harta kekayaan Budi Gunawan sah dan dapat dipertanggungjawabkan karena sudah melalui penyelidikan Bareskrim Polri dan PPATK.

Pernah Memimpin Sejumlah Perusahaan

Situs bloomberg.com menyebut Robert merupakan sarjana sains dari Universitas California San Fransisco. Ia pernah menjadi direksi dan komisaris di sejumlah perusahaan:

  • Direktur Utama PT Pratama Agro Sawit PT
  • Presiden Komisaris Citra Marga Nusaphala Persada
  • Presiden Komisaris PT Jasuindo Tiga Perkasa

Bantahan Robert

Dalam keterangan kepada sejumlah media, Robert membantah tudingan IPW bahwa private jet yang digunakan Brigjen Hendra dan para personel Polri lainnya ke Jambi sebagai miliknya.

“Tidan benar sama sekali. Bukan saya, mana ada saya jet pribadi,” kata Robert dikutip Merdeka.com.

Namun Robert mengakui sudah lama mengenal Brigjen Hendra sejak masih berpangkat AKBP.

“Hendra kenal dari zaman dahulu. Sudah lama sekali saya kontak dia sejak 5 atau 6 tahun. Waktu itu dia masih AKBP,” ujar Robert.

Brigjen Hendra telah dinyatakan melanggar etik kategori berat dan ditetapkan sebagai tersangka kasus obstruction of justice dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua. (AHM/nrsi)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini