Oleh : Ustadz Fariq Gasim Anuz
KNews.id- Komunikasi merupakan hal yang penting dalam berinteraksi dengan manusia. Allah memerintahkan kepada kita untuk berkata-kata yang baik.
Allah berfirman,
وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا
Artinya,
“…serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia…”
(Surat Al Baqarah 83)
Bahkan ketika ada orang yang usil kepada kita, kita diperintah menjawab dengan kata-kata yang baik.
Allah berfirman,
وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا
“Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.”
(Surat Al Baqarah 63)
Seringkali kita ditanya dengan pertanyaan yang tidak ingin kita jawab, tapi bagaimana cara menjawab agar kita tetap menjaga hubungan baik dengan lawan bicara. Upayakan jangan menjawab dengan jawaban yang menyinggung perasaan lawan bicara kita.
Ustadz Yasir Al Huzaimi menjelaskan ada empat cara membalas pertanyaan yang kita tidak ingin menjawabnya :
- Membalas secara garis besar. Misal ketika seorang bertanya kepada anda berapa gajimu. Anda membalasnya dengan mengatakan bahwa yang paling penting dalam pendapatan adalah keberkahannya.
- Membalas dengan detil. Misal seorang bertanya berapa harga hand phone kepunyaanmu. Anda membalas bahwa hand phone dengan merk “A” memiliki banyak model. Kemudian anda menyebutkan beberapa model dan harganya masing-masing tanpa menyebutkan model dan harga HP anda.\
- Seorang bertanya kepada anda, lalu anda balik bertanya kepadanya. Hal ini pernah dilakukan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.
Dari Anas radhiallahu anhu bahwasanya ada seorang yang bertanya kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam tentang hari kiamat, ia berkata ; “Kapan hari kiamat itu ?
” (Nabi) menjawab ; “Apa yang sudah engkau siapkan untuknya ?” Ia menjawab : “Tidak ada, hanya saja aku mencintai Allah dan Rasul-Nya , lalu (Nabi) menjawab : “Engkau bersama orang yang engkau cintai.”
(HR. Bukhari).
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam membalas dengan balik bertanya mengandung hikmah bahwa pertanyaan kapan terjadi kiamat tidak penting untuk ditanyakan apalagi hal tersebut merupakan hal ghaib yang hanya diketahui oleh Allah. Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam membalas dengan balik bertanya agar kita segera berbekal untuk tabungan akhirat kita.
- Membalas pertanyaan dengan bercanda. Seperti ada seorang bertanya kepada orang yang baru dikenalnya, “Dimana rumah anda?” Orang yang ditanya membalas, “Saya tinggal bersama saudaraku.” Orang itu bertanya lagi, “Dimana rumah saudaramu?” Orang yang ditanya itu membalas sambil tersenyum, “Kami tinggal berdua.”
Adapula pertanyaan jika dijawab apa adanya terkesan kurang adab maka dijawab dengan bahasa yang santun dan adab yang tinggi. Al Abbas bin Abdul Muthalib radhiallahu anhu paman Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam ditanya,
“ايكما أكبر؟”
“Siapa di antara kalian berdua (antara Al Abbas dan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam) yang lebih besar (yang lebih tua)?”
Al Abbas radhiallahu anhu menjawab, “Beliau yang lebih besar, tapi saya dilahirkan sebelum beliau.” (AHM)