KNews.id- Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, akibat pandemi Covid-19 banyak masyarakat kelompok pendapatan rendah dan menengah terkena dampak yang lebih besar.
Suharso merinci mereka yang berpendapatan di bawah Rp 1,8 juta sebanyak 70,5% mengalami penurunan pendapatan. Kemudian mereka yang memiliki pendapatan Rp 1,8 juta sampai dengan Rp 3 juta sebanyak 46,8% mengalami penurunan pendapatan.
Kemudian masyarakat yang berpendapatan Rp 3 juta sampai Rp 4,8 juta sebanyak 37,2% mengalami penurunan pendapatan. Dilanjutkan masyarakat dengan pendapatan Rp 4,8 juta sampai Rp 7,2 juta sebanyak 31,7% dan lebih di atas Rp 7,2 juta sebanyak 30,3% yang mengalami penurunan.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, akibat pandemi Covid-19 banyak masyarakat kelompok pendapatan rendah dan menengah terkena dampak yang lebih besar.
Suharso merinci mereka yang berpendapatan di bawah Rp 1,8 juta sebanyak 70,5% mengalami penurunan pendapatan. Kemudian mereka yang memiliki pendapatan Rp 1,8 juta sampai dengan Rp 3 juta sebanyak 46,8% mengalami penurunan pendapatan.
Kemudian masyarakat yang berpendapatan Rp 3 juta sampai Rp 4,8 juta sebanyak 37,2% mengalami penurunan pendapatan. Dilanjutkan masyarakat dengan pendapatan Rp 4,8 juta sampai Rp 7,2 juta sebanyak 31,7% dan lebih di atas Rp 7,2 juta sebanyak 30,3% yang mengalami penurunan.
“Semakin rendah tingkat pendapatan, semakin terganggu penghasilannya. Karena mereka rata-rata bekerja dengan penghasilan hari yang sama,” jelas Suharso saat melakukan rapat dengan Komisi XI DPR.
Dalam catatan Bappenas juga mencatat, sebanyak 26% tulang punggung keluarga berhenti bekerja, Kemudian sekitar 50% mengalami penurunan pendapatan.
Kendati demikian, Suharso tidak merinci, berapa jumlah responden yang mengikuti survei pendapatan ini dan hasil tersebut berasal dari Survei Demografi Dampak Covid-19 Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020. (Ade/cnbc)