Monday, March 20, 2023
Keuangan News
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • Syariah
    • UKM
  • Investasi
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini
No Result
View All Result
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • Syariah
    • UKM
  • Investasi
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini
No Result
View All Result
KeuanganNews.id
No Result
View All Result
Home Headline

IPW Menyebut ada ‘Geng Kejahatan’ di Mabes Polri, Mahfud MD Bilang ‘ada Mabes di dalam Mabes’!

by Redaksi
09/08/2022 11:59 PM
in Headline, Hukum, Nasional
A A
Menko Polhukam Mahfud MD

Menkopolhukam Mahfud MD/ Int

Share on FacebookShare on Twitter

KNews.id- Kasus tewasnya Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo melebar ke mana-mana. Bahkan Markas Besar atau Mabes Polri kini dalam sorotan. Apalagi nyaris sebulan penembakan Brigadir J terjadi baru ditetapkan tersangka Bharada E.

Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menyebut adanya potensi “Geng Penjahat” di instiusti Polri, Senin (8/8). Teguh meminta adanya penyelidikan terkait hal itu saat diwawancarai Kompas.TV dalam acara Sapa Indonesia Pagi.

Hingga kini, pemeriksaan Tim Inspektorat Khusus (Irsus) Polri atas kematian Brigadir J menyeret hingga 25 personel polisi. Dari perwira tinggi, menengah hingga tamtama.  Bagi Teguh, kasus ini telah menunjukkan adanya “satu solidaritas ngawur”.

Baca juga:

Adian PDIP: UMKM bukan Dibunuh Impor Pakaian Bekas, Tapi Produk RRC!

RG: Di Ujung Pemerintahan, Anak Buah Jokowi Malah Ngerampok Negara

Protes di Prancis Kian Memanas, Pengunjuk Rasa Bentrok Lempar Petasan ke Polisi

“Jadi tindakan pelanggaran kode etik ini terstruktur, masif dan sistematis,” katanya.

Teguh lantas menjelaskan lebih lanjut, letak sistematisnya terletak pada penghilangan sepaket barang bukti. Sementara itu, disebut terstruktur karena melibatkan “jenderal bintang dua, sampai pada tamtama.” Adapun disebut bahwa kasus Brigadir J ini masif karena melibatkan berbagai kesatuan.

“Jadi saya melihat sepertinya ada geng ini, dalam tanda kutip geng kejahatan di institusi kepolisian,” tegas Teguh.

Ia lantas menjelaskan bahwa kini sedang Tim Khusus bentukan Kapolri meneliti 25 orang yang terseret dalam kasus, apakah termasuk dalam satgasus.

“Dan saya mendengar info, ada upaya perlawanan dari luar yang juga harus diteliti, diantisipasi oleh Polri. Mungkin masih ada keterlibatan pihak lain,” imbuh Teguh.

IPW mencurigai adanya “geng” karena Pasal 340 untuk menjerat tersangka Bharada E dalam kasus ini yang digunakan untuk menjerat pelaku merupakan pembunuhan berencana.

“Artinya, antara niat mau membunuh dengan matinya Brigadir J itu ada jeda waktu, sempat merencanakan, mempersiapkan, ini melibatkan siapa, apa motifnya?” terang Teguh.

Ia menyebut 25 orang yang bersedia “tenggelam” bersama Ferdy Sambo sebagai tindakan yang tak rasional.

“Ini nggak rasional menurut saya. Ada sesuatu yang melatarbelakanginya, apakah kepentingan, kekuasaan, atau gerakan-geakan apa di dalamnya,” ujarnya.

Oleh sebab itu, IPW meminta perhatian Kapolri, Kompolnas dan Komisi III DPR serta Presiden RI untuk mengusut potensi adanya “Geng Penjahat” di institusi Polri.

“Jadi memang Brigardir J jadi martir untuk membuka adanya kelompok yang jahat ini,” tandasnya.

Kata Mahfud MD terkait Mabes Polri

Menko Polhukam, Mahfud MD, angkat bicara terkait perkembangan terbaru kasus pembunuhan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Menurut Mahfud MD, kasus yang awalnya penuh misteri itu kini menunjukkan kemajuan signifikan.

Hal itu lantaran permasalahan politik dan hierarki yang disebut Mahfud MD sebagai psikopolitis dan psikohierarkis sudah bisa dieliminir.

Caranya adalah dengan bedol desa, memindahkan banyak polisi yang terkait kasus pembunuhan Brigadir J agar tidak ada kepentingan yang saling menyandera.

Terutama soal hierarkis yang berhasil diputus lewat pemindahan atau mutasi 15 perwira yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Saksi kunci, Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E pun menjadi berani bicara.

Meski berstatus tersangka, Bharada E bersedia menjadi justice collaborator.

Kesaksian Bharada E tentang kejadian di rumah dinas Kadiv Propam, Kompleks Polri, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022) itu menjadi sangat penting.

“Seperti ada yang saling sandera, kemudian Bharada E di bawah penguasaan orang yang berkepentingan. Kemudian yang harus diperiksa dan harus memeriksa itu orangnya jabatannya beda.”

“Maka Kompolnas mengusulkan bedol deso. Bedol deso itu artinya buang dulu orang-orang di situ. Dan ternyata jalan kan sesudah dipindahkan,” kata Mahfud MD di acara Kompas Petang Kompas TV, Minggu (7/8/2022).

Mahfud MD juga bicara tentang psikopolitik yang terkuak berkat kasus Brigadir J.

Menurutnya, berbagai kepentingan di Mabes Polri perlu segera diselesaikan agar tidak menyandera kepentingan bersama yaitu tugas pokok Polri.

“Yang kedua (psiko) politisnya saya kira ramailah. Para pengamat menyebut di Mabes Polri itu ada sub-Mabes, sub-Mabes, yang saling bersaing, mau saling menyandera dan saling menyerang dan sebagainya. Nah itu yang harus diselesaikan,” ujarnya.

Soal perkara politik di tubuh Polri juga disampaikan Mahfud MD dengan memberikan contoh sikap acuh tak acuh DPR.

Menurutnya, untuk kasus sebesar pembunuhan Brigadir J, biasanya DPR sudah sibuk memanggil berbagai pihak untuk meminta kejelasan.

Pasifnya DPR, menurut Mahfud MD, adalah bagian dari masalah psikopolitik di Mabes Polri.

“Selama ini, misalnya, saya katakan psikopolitisnya. Semua heran kenapa kok DPR semua diam ini kan kasus besar, biasanya kan ada apa, paling ramai manggil, ini mana enggak ada tuh.”

“Itu bagian dari psikopolitis. Politis adanya mabes di dalam mabes itu yang punya aliansi sendiri-sendiri,” kata Mahfud MD. (AHM/trbnews)

Tags: Kasus tewasnya Brigadir J

Berita Terkait

Adian PDIP: UMKM bukan Dibunuh Impor Pakaian Bekas, Tapi Produk RRC!
Headline

Adian PDIP: UMKM bukan Dibunuh Impor Pakaian Bekas, Tapi Produk RRC!

20/03/2023 4:45 PM
Rocky Gerung
Headline

RG: Di Ujung Pemerintahan, Anak Buah Jokowi Malah Ngerampok Negara

20/03/2023 3:45 PM
Protes di Prancis Kian Memanas, Pengunjuk Rasa Bentrok Lempar Petasan ke Polisi
Eropa

Protes di Prancis Kian Memanas, Pengunjuk Rasa Bentrok Lempar Petasan ke Polisi

20/03/2023 2:45 PM

Recent News

Adian PDIP: UMKM bukan Dibunuh Impor Pakaian Bekas, Tapi Produk RRC!

Adian PDIP: UMKM bukan Dibunuh Impor Pakaian Bekas, Tapi Produk RRC!

20/03/2023 4:45 PM
Rocky Gerung

RG: Di Ujung Pemerintahan, Anak Buah Jokowi Malah Ngerampok Negara

20/03/2023 3:45 PM
Protes di Prancis Kian Memanas, Pengunjuk Rasa Bentrok Lempar Petasan ke Polisi

Protes di Prancis Kian Memanas, Pengunjuk Rasa Bentrok Lempar Petasan ke Polisi

20/03/2023 2:45 PM
Lima Perusahaan Milik Irfan Hakim, Ada Parfum hingga Umrah

Lima Perusahaan Milik Irfan Hakim, Ada Parfum hingga Umrah

20/03/2023 1:45 PM
Aktivis GP Ansor Afif Fuad: Tokoh PKI DN Aidit Cukup Religius, Cinta Bangsanya, dan Jadi Musuh Soeharto

Aktivis GP Ansor Afif Fuad: Tokoh PKI DN Aidit Cukup Religius, Cinta Bangsanya, dan Jadi Musuh Soeharto

20/03/2023 1:15 PM
Apa Beda Ngabalin dengan Prabowo?

Apa Beda Ngabalin dengan Prabowo?

20/03/2023 12:45 PM
Empat Fakta Mudik Lebaran Gratis 2023 dari Kemenhub hingga BUMN, Cek Cara Daftarnya

Empat Fakta Mudik Lebaran Gratis 2023 dari Kemenhub hingga BUMN, Cek Cara Daftarnya

20/03/2023 12:15 PM
Subsidi Motor Listrik Rp7 Juta Cair, Ini Deretan Merek yang Dapat Insentif

Subsidi Motor Listrik Rp7 Juta Cair, Ini Deretan Merek yang Dapat Insentif

20/03/2023 11:45 AM
Bank Indonesia

Ikappi Nilai Pemerintah tak Serius Turunkan Harga Pangan

20/03/2023 11:15 AM
Sepakati Peningkatan Pelayanan, Samsat Provinsi Perlu Lakukan Ini

Sepakati Peningkatan Pelayanan, Samsat Provinsi Perlu Lakukan Ini

20/03/2023 10:45 AM

Populer

  • Bisnis Keluarga Sutowo yang Bertumbangan, dari Hard Rock Cafe Jakarta hingga Hotel

    Bisnis Keluarga Sutowo yang Bertumbangan, dari Hard Rock Cafe Jakarta hingga Hotel

    8335 shares
    Share 3334 Tweet 2084
  • Jika Ustadz Khalid Basalamah tak Diganti di Masjid Al Jabbar, Ini Peringatan Keras Anggota Banser Gus Affan Alfayed

    3700 shares
    Share 1480 Tweet 925
  • Proyek Mangkrak Meikarta: Konsorsium Bubar, Hantam Keuangan Grup Lippo

    2788 shares
    Share 1115 Tweet 697
  • Bikin Kacau dan Menakuti Pribumi, Gus Fuad Pleret Meminta Habaib Berhenti Berdakwah di Indonesia!

    2548 shares
    Share 1019 Tweet 637
  • Gembar-gemborkan Jangan Hidup Mewah, Jokowi Ibarat Ditampar Kenyataan Gara-gara Istri, Anak, hingga Mantunya!

    3391 shares
    Share 1356 Tweet 848

ABOUT US

Keuangan News

Follow us on social media:

  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
  • Advertisement
  • Privacy
  • Kontak Kami

© 2023 Keuangannews.id

No Result
View All Result
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • Syariah
    • UKM
  • Investasi
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini

© 2023 Keuangannews.id