spot_img
Kamis, April 25, 2024
spot_img

Kini, Indonesia Menjadi Negara Miskin?

KNews.id- Kementerian Keuangan optimistis RI bakal mampu kembali melenggang masuk dalam kategori negara berpenghasilan menengah ke atas (upper middle class) pada 2021, usai turun kelas menjadi negara berpenghasilan menengah ke bawah (lower middle class) pada tahun lalu.

“Apakah kita akan masuk ke upper middle income country lagi tahun ini atau tahun depan? Akhir tahun ini seharusnya sudah bisa, apalagi 2022,” ujar Kepala BKF Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu pada press briefing, Jumat (9/7).

- Advertisement -

Febrio menjelaskan bahwa RI turun kelas akibat kontraksi ekonomi yang terjadi pada tahun lalu yang mencapai 2,1 persen. Menurut dia, kontraksi ekonomi RI membuat GNI per kapita turun dari US$4.050 pada 2019 menjadi US$3.870 pada 2020.

Inilah yang membuat RI kembali masuk pada kategori negara berpendapatan menengah ke bawah. Febrio menilai wajar Indonesia turun kelas karena pandemi covid-19 memukul ekonomi berbagai negara di dunia. Bahkan, ia menyebut ekonomi Indonesia masih lebih baik dibanding negara berkembang lainnya, seperti India, Afrika Selatan, Thailand, Brasil, dan lainnya.

- Advertisement -

Menurut Febrio, kontraksi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cenderung moderat. Sebelum pandemi, ia mengklaim ekonomi domestik cukup kuat. Agar bisa kembali bangkit, pemerintah fokus untuk melakukan pemulihan ekonomi, termasuk juga sektor kesehatan. Salah satu yang dilakukan ialah menggelontorkan bansos untuk menopang beban hidup masyarakat di tengah pandemi covid-19.

Diketahui, Bank Dunia menurunkan Indonesia dari kategori negara berpenghasilan menengah ke atas pada 2019 menjadi negara berpenghasilan menengah ke bawah pada 2020. Dari publikasi yang diperbarui setiap 1 Juli tersebut, Bank Dunia mencatat Pendapatan Nasional Bruto (GNI) Indonesia turun dari US$4.050 menjadi US$3.870. Penurunan status ini lantaran dampak pandemi covid-19 yang memukul penghasilan masyarakat.

- Advertisement -

Perhitungan yang dilakukan Bank Dunia mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar mata uang, dan pertumbuhan populasi yang dipengaruhi oleh GNI per kapita. (Ade/LJ)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini