spot_img
Kamis, April 25, 2024
spot_img

Imam Muslim Rusia Mendukung Putin Menyerang Ukraina!

KNews.id- Para pemimpin komunitas Muslim Rusia disebut menyatakan dukungan mereka terhadap “operasi militer khusus” Rusia di Ukraina. Rusia menyebut serangannya “operasi militer” sementara barat mencapnya dengan kata “invasi”.

Ketua Mufti Dewan Pusat Spiritual Muslim Rusia Talgat Tajuddin mengatakan bahwa hal itu merupakan langkah yang terpaksa dan tidak dapat dihindari. Pernyataannya diberikan Kedutaan Besar Rusia ke CNBC Indonesia, Jumat (25/3).

- Advertisement -

“Ini adalah tindakan yang dibenarkan dan terpaksa dilakukan. Ketika nazisme dan fasisme bangkit kembali di sebelah (negara) kita, ketika Barat bahkan mencoba mengadu domba persaudaraan kita, hal itu tidak mungkin dianggap normal,” katanya.

“Jika ada ancaman rudal yang dapat mencapai ibu kota Tanah Air kita dalam 5 hingga 7 menit, bahkan ke Ufa, Kazan, dan kota-kota Rusia lainnya, siapa yang akan menoleransi ini?”.

- Advertisement -

Ia mengatakan memang pada dasarnya, tidak ada yang menyukai perang. Apalagi rakyat Rusia telah menyaksikan sendiri betapa perang sangat menyengsarakan ketika Perang Dunia II terjadi.

“Sejarah dan kisah peperangan diturunkan dari generasi ke generasi,” ujarnya lagi.

- Advertisement -

“Namun, kini, kita telah melihat selama delapan tahun terakhir bahwa pemerintah Ukraina dan Barat melakukan pembantaian dan berusaha membangkitkan kembali fasisme. Presiden Vladimir Putin menjelaskan ini di sela-sela semua acara internasional.”

Ia menilai keputusan serangan ke Ukraina adalah langka terpaksa. Menurutnya ini demi perdamaian. Hal senada juga dikatakan Pusat Koordinasi Muslim Kaukasus Utara, Ismail Berdiyev. Meski perang tidak pernah menjadi hal baik dan tidak disukai, ia mengatakan, apa yang terjadi sekarang di Ukraina sudah merupakan tindakan terpaksa.

“Kami berdoa agar prajurit-prajurit kita kembali ke rumahnya masing-masing dengan selamat, dan kami berdoa kepada Yang Mahakuasa supaya pihak Ukraina meletakkan senjatanya dan, dengan demikian, muncul perdamaian,” kata Mufti Berdiyev.

Sementara itu, Kepala Majelis Spiritual Muslim Rusia Albir Krganov menuturkan pihaknya sebenarnya berempati kepada rakyat Ukraina. Ia mengaku memahami bahwa sekarang adalah waktu yang sangat sulit bagi mereka.

“Namun, kita tidak bisa melupakan kekejaman apa yang dilakukan di sana oleh kaum ultranasionalis, misalnya, membakar orang hidup-hidup di Odessa,” ujarnya merujuk salah satu wilayah Ukraina di mana terdapat kebudayaan Muslim di sana.

“Kami tidak ingin hal semacam itu terjadi di Rusia. Tetapi sebenarnya ada upaya untuk melakukan itu, persiapan telah berlangsung. Dan, Ukraina telah dipersiapkan sebagai batu loncatan untuk menyerang negara kami.”

Rusia sendiri menyerang Ukraina sejak 24 Februari. Namun hingga kini, Rusia belum mampu menguasai ibu kota, Kyiv. (AHM/cnbc)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini