spot_img
Jumat, Mei 3, 2024
spot_img

Ima Anggota Komisi E DPRD dari Fraksi PDIP Gusar, Kasus Jilbab di Sekolah: Guru Digaji Memakai Pajak, Bukan Baznas!

KNews.id- Ima Mahdiah Anggota Komisi E DPRD DKI dari Fraksi PDI perjuangan mengkritik oknum guru yang diduga paksa siswi di sekolah negeri untuk mengenakan jilbab.

Anggota Komisi E DPRD DKI Fraksi PDIP Ima yang pernah menjadi staf Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ini menyindir oknum guru tersebut barangkali lupa mereka digaji dengan uang pajak dari rakyat, bukan dari lembaga penyalur zakat milik pemerintah, Baznas.tegasnya.

- Advertisement -

“Mungkin kalau dari Baznas atau dia sekolahnya madrasah mungkin beda cerita, saat dihubungi,pada Selasa (2/8). Guru -guru lupa kalau mereka di gajinya dari pajaknya (rakyat)bukan dari Baznas, katanya.

“Hasil penelusuran, praktik pemaksaan jilbab atau kerudung terhadap siswi sekolah negeri melalui instruksi lisan dari sekolah atau oknum guru tertentu. Padahal, tidak ada aturan tertulis dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta,” kata Ima.

- Advertisement -

Ima mengatakan praktik pemaksaan berjilbab bagi siswi di sekolah negeri bukan kali pertama. Praktik serupa sebelumnya juga sempat terjadi seperti instruksi agar memilih Ketua OSIS yang seiman.

Kata Ima sekarang terjadi lagi bahwa oknum-oknum guru mengintimidasi murid-murid. Mungkin enggak semua guru, cuma orang tua kan mereka enggak berani ngomong.

- Advertisement -

Ima pun meminta agar Disdik DKI Jakarta mengevaluasi seleksi guru-guru di sekolah negeri. Ima juga meminta agar pemerintah menjatuhkan sanksi tegas kepada guru yang melakukan berbagai bentuk diskriminasi terhadap siswa di sekolah.

Jangan sampai ada yang lain, kalau cuma yang ringan-ringan aja pasti mereka enggak takut.

”Kalau ada guru yang kayak gitu bisa dipecat, ya sanksi,” tegas kata Ima Anggota Komisi E DPRD Fraksi PDIP tersebut.

“DPRD menerima Laporan SD dan SMP Negeri di Jakbar Paksa Siswi Berhijab
Praktik pemaksaan jilbab terhadap siswi di sekolah negeri sebelumnya diungkap oleh Ima. Ia menerima laporan dari warga. Ia awalnya menceritakan ada orang tua yang tidak mampu beli seragam sekolah,” katanya.

Saya tanya, kenapa SD negeri pakaiannya panjang-panjang, saya kira hanya hari Jumat saja. Ternyata ibunya bilang, diwajibkan pakai baju panjang di sekolah,” kata Ima saat dikonfirmasi, pada Senin (1/8/2022). (AHM/dtknws)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini