spot_img
Jumat, Maret 29, 2024
spot_img

Horeee…DP 0 Persen Rumah dan Mobil Berlanjut, Ini Nasib Saham Auto-Properti!

KNews.id- Saham-saham emiten otomotif kompak ditutup menguat pada perdagangan Selasa (19/10), seiring kabar  Bank Indonesia (BI) melanjutkan kebijakan pelonggaran ketentuan uang muka kredit/pembiayaan kendaraan bermotor dan properti sampai tahun depan. Sementara, saham-saham properti ditutup beragam dengan kecenderungan melemah, di tengah sebagian saham masih terimbas aksi ambil untung investor setelah cenderung naik setidaknya.

Berikut pergerakan saham otomotif, menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (19/10).

- Advertisement -
  1. Astra International (ASII), saham +2,01%, ke Rp 6.350/saham
  2. Selamat Sempurna (SMSM), +1,67%, ke Rp 1.525/saham
  3. Astra Otoparts (AUTO), +0,87%, ke Rp 1.165/saham
  4. Indomobil Sukses Internasional (IMAS), +0,47%, ke Rp 1.075/saham
  5. Indomobil Multi Jasa (IMJS), +0,44%, ke Rp 456/saham

Saham emiten induk Grup Astra memimpin kenaikan dengan melesat 2,01% ke Rp 6.350/saham. Di tengah penguatan ini, asing melakukan beli bersih Rp 149,08 miliar di pasar reguler. Dalam sepekan saham ASII naik 8,09%, sedangkan dalam sebulan melejit 21,53%.

Saham anak usaha ASII, AUTO, pun terkerek naik 0,87% ke Rp 1.165/saham. Asing juga masuk ke saham AUTO dengan nilai beli bersih RP 566,56 juta di pasar reguler.

- Advertisement -

Tidak hanya Grup Astra, saham duo Indomobil juga menguat. Saham IMAS naik 0,47% ke Rp 1.075/saham, sementara saham IMJS terapresiasi 0,44% ke 456/saham.

Berikut pergerakan saham properti hari ini (19/10).

- Advertisement -
  1. Andalan Sakti Primaindo (ASPI), saham +3,28%, ke Rp 63/saham
  2. PP Properti (PPRO), +1,33%, ke Rp 76/saham
  3. Royalindo Investa Wijaya (INDO), +0,60%, ke Rp 169/saham
  4. Lippo Karawaci (LPKR), 0,00%, ke Rp 161/saham
  5. Pakuwon Jati (PWON), 0,00%, ke Rp 525/saham
  6. Pollux Properti Indonesia (POLL), 0,00%, ke Rp 3.090/saham
  7. Lippo Cikarang (LPCK), 0,00%, ke Rp 1.035/saham
  8. Binakarya Jaya Abadi (BIKA), 0,00%, ke Rp 272/saham
  9. Metropolitan Land (MTLA), 0,00%, ke Rp 352/saham
  10. Agung Podomoro Land (APLN), -0,67%, ke Rp 149/saham
  11. Summarecon Agung (SMRA), -1,59%, ke Rp 930/saham
  12. Surya Semesta Internusa (SSIA), -1,63%, ke Rp 482/saham
  13. Bumi Serpong Damai (BSDE), -1,72%, ke Rp 1.140/saham
  14. DMS Propertindo (KOTA), -1,92%, ke Rp 153/saham
  15. Alam Sutera Realty (ASRI) -1,96%, ke Rp 200/saham
  16. Ciputra Development (CTRA), -2,23%, ke Rp 1.095/saham
  17. Sentul City (BKSL), -3,12%, ke Rp 62/saham

Dari 17 saham properti yang diamati di atas, 3 saham menguat, 6 saham stagnan, dan 8 saham melemah.

Saham ASPI menjadi yang paling menguat, yakni 3,28% ke Rp 63/saham. Sementara, saham duo Grup Lippo LPKR dan LPCK termasuk ke dalam saham yang stagnan, yakni ditutup masing-masing di Rp 161/saham dan Rp 1.035/saham.

Adapun sejumlah saham properti raksasa, seperti APLN, SMRA, BSDE, ASRI, hingga CTRA, malah ambles ke zona merah, seiring aksi ambil untung investor.

Saham APLN, misalnya, turun 0,67%, setelah naik 2,04% pada perdagangan kemarin. Lalu, saham Grup Sinar Mas BSDE merosot 1,72%, setelah mencatatkan reli kenaikan selama 5 hari beruntun. Setali tiga uang, saham ASRI juga ambles 1,96%, usai naik selama 3 hari berturut-turut.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mengumumkan soal berlanjutnya kebijakan pelonggaran ketentuan uang muka (down payment/DP) kredit pembayaran bermotor dan properti sampai 2022.

Hal ini disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Selasa (19/10/2021).

Pelonggaran ketentuan Uang Muka Kredit/Pembiayaan Kendaraan Bermotor menjadi paling sedikit 0% untuk semua jenis kendaraan bermotor baru. Perry menjelaskan kebijakan tersebut bertujuan untuk mendorong pertumbuhan kredit di sektor otomotif dengan tetap memerhatikan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko.

“Ini berlaku efektif 1 Januari 2022 sampai dengan 31 Desember 2022,” jelasnya

BI juga melanjutkan pelonggaran rasio Loan to Value/Financing to Value (LTV/FTV) Kredit/Pembiayaan Properti menjadi paling tinggi 100% untuk semua jenis properti (rumah tapak, rumah susun, serta ruko/rukan), bagi bank yang memenuhi kriteria NPL/NPF tertentu, dan menghapus ketentuan pencairan bertahap properti inden untuk mendorong pertumbuhan kredit di sektor properti dengan tetap memerhatikan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko. Kebijakan ini juga berlaku efektif 1 Januari 2022 sampai dengan 31 Desember 2022.

Berikut penjelasan lengkap BI dalam siaran persnya:

“Melanjutkan pelonggaran ketentuan Uang Muka Kredit/Pembiayaan Kendaraan Bermotor menjadi paling sedikit 0% untuk semua jenis kendaraaan bermotor baru, untuk mendorong pertumbuhan kredit di sektor otomotif dengan tetap memerhatikan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko, berlaku efektif 1 Januari 2022 sampai dengan 31 Desember 2022;

Melanjutkan pelonggaran rasio Loan to Value/Financing to Value (LTV/FTV) Kredit/Pembiayaan Properti menjadi paling tinggi 100% untuk semua jenis properti (rumah tapak, rumah susun, serta ruko/rukan), bagi bank yang memenuhi kriteria NPL/NPF tertentu, dan menghapus ketentuan pencairan bertahap properti inden untuk mendorong pertumbuhan kredit di sektor properti dengan tetap memerhatikan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko, berlaku efektif 1 Januari 2022 sampai dengan 31 Desember 2022.” (Ade/cnbc)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini