spot_img

Gelombang Bantuan International Setelah Gempa Bumi di Myanmar

KNews.id – Myanmar, Gelombang bantuan internasional terus berdatangan ke Myanmar setelah gempa bumi dahsyat mengguncang negara yang dilanda konflik tersebut, menewaskan lebih dari 1.600 orang dan menyebabkan kerusakan parah hingga ke wilayah Thailand.

Berbagai negara dan organisasi kemanusiaan mengerahkan tim penyelamat, pasokan medis, serta bantuan darurat untuk mendukung upaya penyelamatan dan pemulihan. Dikutip dari kantor berita AFP pada Minggu (30/3/2025), berikut adalah deretan bantuan dari luar negeri yang telah memasuki Myanmar.

- Advertisement -

1. Bantuan dari China dan Hong Kong

Pemerintah China mengirim tim penyelamat berjumlah 82 orang ke Myanmar pada Sabtu (29/3/2025), menurut Kementerian Manajemen Darurat China. Tim tambahan dari Provinsi Yunnan juga dilaporkan telah tiba di Yangon, pusat komersial Myanmar, demikian laporan stasiun televisi CCTV.

- Advertisement -

Selain itu, China akan menyalurkan bantuan kemanusiaan darurat senilai 100 juta yuan (sekitar Rp 220 miliar), yang pengirimannya dimulai Senin (31/3/2025). Sementara itu, Hong Kong mengirim tim penyelamat beranggotakan 51 orang, lengkap dengan dua anjing pelacak dan sembilan ton peralatan, termasuk detektor kehidupan.

2. Respons dari India

India mengirim pesawat bantuan pertamanya pada Sabtu. Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar mengatakan, pesawat angkut militer C-130 membawa perlengkapan kebersihan, selimut, paket makanan, serta barang kebutuhan pokok. “Tim pencarian dan penyelamatan serta tim medis juga mendampingi penerbangan ini,” ujarnya.

Pemerintah India juga mengirim empat pesawat tambahan yang membawa rumah sakit lapangan dan dua kapal angkatan laut sebagai bagian dari misi kemanusiaan.

3. WHO dan PBB turut bergerak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, telah mengaktifkan respons manajemen darurat dan sedang memobilisasi logistik dari pusat distribusi di Dubai untuk menyalurkan perlengkapan medis trauma.

“Kami mengoordinasikan respons dari kantor pusat di Jenewa karena ini adalah peristiwa besar dengan ancaman yang sangat, sangat besar terhadap kehidupan dan kesehatan,” kata juru bicara WHO, Margaret Harris.

- Advertisement -

Sementara itu, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyebutkan bahwa pihaknya sedang memobilisasi upaya tanggap darurat bersama mitra organisasi lainnya.

“Kekurangan pasokan medis yang parah menghambat upaya tanggap, termasuk peralatan trauma, kantong darah, anestesi, obat-obatan penting, dan tenda untuk tenaga kesehatan,” ujar OCHA.

4. Komitmen dari negara-negara lain Amerika Serikat Presiden AS Donald Trump menyampaikan belasungkawa dan menyatakan bahwa Washington siap membantu. “Kami telah berbicara dengan negara itu,” katanya di Gedung Putih.

(FHD/Kmp)

Berita Lainnya

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img

Terkini